|
Jakarta. Sumber: Dok. Pribadi |
“Ke Jakarta aku kan kembali…i..i..i..“
Lagu Koes Ploes ini terkenal pada era 1969 lewat judulnya “Kembali ke Jakarta”. Ya memang angkatan jadul saja yang tahu tentang lagu tersebut. Bukan pula membahas lagu, tapi saya ingin berbicara mengenai Kota Jakarta itu sendiri terkait banjir yang sering menghinggapi.
Dahulu kota Jakarta bernama Sunda Kelapa, kemudian berubah menjadi Jayakarta. Jayakarta merupakan pelabuhan yang sangat terkenal pada era lama, Jayakarta menjadi pusat perdagangan dari berbagai negara seperti India, Arab, Cina, Eropa, serta negara-negara lain. Setelah Jayakarta berubah menjadi Batavia (kabarnya Batavia artinya nenek moyang Belanda). Batavia semakin terkenal pada masa dijajah Belanda dan mendapat julukan “Permata dari Timur”. Sampai akhirnya Jepang menyerang barulah berubah menjadi Jakarta, hal ini terjadi sekitar tahun 1942.
|
Banjir Jakarta Zaman Belanda. Sumber: nasional.republika.co.id |
Sejarah singkat tersebut menjadi awal terbentuknya kota Jakarta. Menjadi ibukota tentu saja menjadi magnet bagi daerah lainnya sehingga Jakarta sejak saat itu menjadi daya tarik tersendiri untuk di kunjungi–bahkan ditinggali hingga kini. Tahun demi tahun pendatang dari luar Jakarta semakin banyak dan kota Jakartapun bertambah sesak.
Kesesakan kota Jakarta dari tahun ke tahun itu juga menambah masalah baru bagi kota yang sudah berdiri selama 493 ini (Tahun 2020). Pengelolaan sampah hingga penanganan bencana banjir masih menjadi pekerjaan rumah jangka panjang dan terus berulang di tahun-tahun mendatang. Tak ayal lagi kota Jakarta harus segera dibenahi.
Menurut berbagai sumber,
banjir Jakarta sudah pernah terjadi tahun 1600-an, meskipun demikian tak pernah ditemukan bukti terhadap pernyataan tersebut. Tahun tersebutlah dibangun kanal dan sodetan di sungai Ciliwung, namun tak membuahkan hasil, Jakarta tetap banjir. Pada tahun 1918 kembali terjadi banjir besar sehingga dibangunlah Kanal Banjir Barat di tahun 1920, kemudian hingga tahun 1930 banjir masih menimpa kota Jakarta. Tak berhenti disitu, tahun 1965 kota Jakarta masih juga mengalami banjir. Pada tahun 1972 dibentuk Komando Proyek Pencegahan Banjir dan berganti Proyek Pengendalian Banjir Jakarta Raya tahun 1972. Saat itu gubernur yang menjabat adalah Ali Sadikin. Ali Sadikin bahkan meminta bantuan asing dalam rangka penanggulangan banjir kota Jakarta. Ali Sadikin membangun waduk dalam kota dan pembuatan saluran Cengkareng dan Cakung. Normalisasi yang dibangun Ali Sadikin tak menghindarkan kota Jakarta dari banjir yang terjadi kembali di tahun 1976.
Era tahun 2000-an banjir kembali terjadi pada tahun 2002 hingga yang terparah pada tahun 2007 silam. Tahun 2007 korban jiwa mencapai 80 (delapan puluh) orang serta warga yang mengungsi sekitar 300.000an ribu jiwa–perekonomian turut anjlok akibat dampak banjir. Ini terjadi pada era Sutiyoso. Tahun 2015 kembali lagi mengingatkan kita pada kejadian banjir terbesar di kota Jakarta. Kemudian lebih meningkat lagi di tahun 2020 pada pergantian awal tahun kota Jakarta dirundung duka mendalam. Banjir besar kembali berulang, kesedihan kembali datang, barang-barang hanyut dan menghilang, hingga sebagian nyawapun terbang. Kota yang dipuja kembali membawa duka. Banjir yang terjadi tahun 2020 menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) merupakan pengaruh dari siklon Tropis Esther dan siklon Tropis Ferdinand, inilah yang menyebabkan hujan dengan intensitas curah yang besar menimpa salah satunya kota Jakarta.
|
Permukiman di Bantaran Kali. Sumber: nasional.republika.co.id |
Sebagaimana kita ketahui, bahwa dahulu kota Jakarta merupakan daerah pelabuhan dan banyak sekali terdapat rawa-rawa, hal ini jugalah yang turut menjadi anggapan bahwa kota Jakarta memang “diselimuti” banyak air. Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencoba menelusuri apa sebenarnya penyebab banjir di kota Jakarta. Hasil dari penelitian LIPI menyatakan bahwa beberapa hal mempengaruhi banjir Jakarta yaitu masalah Tata Ruang Kota Jakarta, penurunan tanah, dan sampah.
Jumlah Penduduk
Penduduk Jakarta saat ini berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 10.467.269 jiwa, sudah terbayangkah bagaimana padatnya kota ini? Belum berhenti disana, kepadatan penduduk tentu selalu berbanding lurus dengan kebutuhan penduduk itu sendiri pada sandang, pangan, dan papan. Permukiman dibangun dalam rangka memenuhi kebutuhan papan penduduk yang semakin bertambah banyak. Dampaknya ruang semakin sempit, jalur-jalur air jadi terhimpit. Penambahan kebutuhan sandang dan pangan jangan juga dianggap enteng, karena dampaknya sampah pun bertambah. Pada akhirnya kota Jakarta yang menanggung beban lebih berat dari tahun ke tahun dalam rangka memenuhi seluruh elemen kebutuhan penduduknya.
Tata Ruang kota Jakarta
Agaknya terlalu dini apabila menyalahkan tata ruang kota Jakarta sebagai penyebab banjir yang melanda Jakarta. Betapa tidak, carut marut padatnya penduduk kota Jakarta pun harus menjadi perhatian bersama sehingga Tata Ruang Kota yang seharusnya menjadi isu paling utama dalam pembentukan kota menjadi bergeser karena dibangunkan permukiman penduduk. Bayangkan penduduk semakin bertambah otomatis pembangunan permukiman pun meningkat, sehingga kawasan yang seharusnya menjadi daerah resapan air berubah menjadi beton. Air pun tak punya lagi muara kembali. Tentulah banjir tak dapat dihindari. Namun demikian, peneliti LIPI menyatakan harusnya dibangun Ruang Hijau untuk resapan air di daerah selatan Jakarta dan Ruang Biru untuk menampung air di kawasan Jakarta Utara.
Struktur Tanah
Santer terdengar bahwa kota Jakarta struktur tanahnya sudah mulai turun. Hal ini diakibatkan oleh pendangkalan sungai di tengah Jakarta. Penyedotan air tanah di wilayah tengah mengakibatkan daerah selatan dan utara permukaan tanahnya menjadi lebih tinggi. Bisa dibayangkan bahwa tengah kota Jakarta menjadi cekung akibat penyedotan tersebut sehingga permukaan tanah menurun.
Sampah
Ada yang tahu berapa jumlah sampah yang dihasilkan kota Jakarta dalam sehari? Sekitar 7.500 ton sampah perhari dihasilkan oleh warga kota Jakarta. Belum lagi penambahan penduduk terus melaju dari tahun ke tahun–otomatis menambah jumlah sampah yang dihasilkan. Ini menjadi renungan bersama bukan hanya pemerintah, tapi semua elemen masyarakat harus mulai membenahi kesalahan mendasar yang sudah diakibatkan dari pola kependudukan dan pola kehidupan warga masyarakat kota Jakarta. Sehingga bencana banjir–meski tidak dapat dikatakan hilang–dapat berkurang.
Pada tahun 2019 silam, Jokowi mencanangkan pencegahan masuknya sampah ke laut dalam Peraturan tentang Penanganan Sampah Laut. Salah satu programnya–dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia bekerja sama dengan The Ocean Cleanup, Danone-AQUA, dan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta–mendatangkan Interceptor 001. Ini merupakan alat pengangkut sampah dari sungai, kerjanya otomatis dengan menggunakan tenaga surya dan tidak memiliki suara gaduh–tidak berisik. Ada bagian yang disebut conveyor belt sebagai pengangkat sampah-sampah untuk kemudian diletakkan ke dalam kontainer. Saat kontainer penuh pesan akan diteruskan melalui aplikasi sehingga petugas akan memindahkan sampah tersebut. Interceptor 001 ini digadang-gadang mampu mengangkut hingga 100.000 kilogram sampah perhari. Apakah ini menjadi solusi kota Jakarta terbebas dari banjir? Tentu waktu yang akan menjawabnya.
Ternyata Jakarta banjir sudah dari zaman koloni Belanda ya mbak. Sedih sebenarnya denger hampir tiap tahun Jakarta banjir, tapi memang sepertinya massalah ini memang sulit untuk diatasi. Terlebih semakin hari Jakarta semakin padat.
Wah ternyata PR lama ya banjir jakarta tuh. Namun harus tetap optimis pasti bisa diatasi. Yuk kita juga bantu dengan membatasi sampah, jangan buang sampah sembarangan, membuat resapan,dll
Ada yang harus di ubah nih agar Jakarta tidak banjir lagi. Yaitu, tata letak perkotaan
saya rasa, sulit untuk Jakarta bebas banjir karena overload penduduknya. Tumplek blek di sana akhirnya tata kotanya juga sulit. terima kasih mbak atas artikelnya
Jakarta dan banjir udah kaya saudara, benar Jakarta sudah sesak sekali… apakah wacana pemindahan ibukota bisa mengubah kota jakarta?
Wah ternyata jakarta sudah banjir sejak tahun 1600-an ya. Banjir jakarta merupakan masalah yang kompleks jadi perlu kerja sama warga dan pemerintah untuk mengatasinya .. .
Hmmm…jadi memang sudah dari dulu Jakarta banjir ya.. mungkin yg bisa kita lakukan saat ini adalah mengurangi dampak banjirnya saja … dan kita pun harus aktif terlibat minimal dari hal yang bisa dan mudah dilakukan… JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN.
Bertumbuhnya jumlah pemukim yang menyebabkan bertambahnya jumlah pemukiman ternyata jadi salah satu faktor meningkatnya banjir. Aturan tidak boleh mendirikan bangunan di daerah resapan air sejatinya harus dipatuhi. Ah jadi khawatir jogjaku… di jogja bagian utara marak banget pembangunan dibanding daera lainnya, padahal banyak daerah resapan air. sekarang aja kalau hujan deras bentar jogja bawah "banjir" walaupun cepet surut juga sih…
Wow… baru tau aku ternyata Jakarta memang sudah pernah banjir sejak ratusan tahun lalu. Apalagi sekarang penduduknya makin padat dan sampah yg dihasilkan sudah ribuan ton per hari. Semoga Jakarta nggak bener-bener tenggelam sebagaimana prediksi yg banyak beredar.
membayangkan 7500 ton sampah dalam sehari ya Allah. gimana sebulan, setahun? apalagi masih banyak sampah yang bakal susah terurai
Hm banjir ternyata udah sejak jaman baheula jadi permasalahan serious di Jakarta ya. Semoga ke depan bisa Ada solusi deh. Sedih banget ibukota negara rapi lengganan banjir euy. Maluuuuu
Betul banget mb, sudah lama ternyata memang Jakarta sudah banjir ditambah padatnya penduduk yang tiap tahun nambah terus kebayang kan mba PR pemerintah ga mudah juga
Iya mb, sudah sejak dulu Jakarta banjir, sekarang apalagi karena pertambahan penduduk salah satunya. Harus optimis betul mba, kita sama-sama mulai dari diri sendiri ya
Itu PR yang tak berkesudahan mas, belum selesai yang menjabat membenahi sudah berganti sistem lagi, begitu terus akhirnya yang jadi korban Jakarta dan lingkungannya, harus serius menangani permasalahan banjir Jakarta ini kalau menurut saya
Betul memang pekerjaannya akan sangat sulit tapi harusnya ini sudah mulai ada ketegasan karena semakin hari pertambahan penduduk pun tanpa ampun merangsek terus masuk Jakarta (salah satunya)
Itulah mba yang menarik banget untuk dibahas, rencana pemindahan Jakarta kaitannya dengan banjir, kayanya harus diteliti. Saya termasuk yang akan terdampak dengan pemindahan itu soalnya huhu
Bentul mb, sudah lama banget Jakarta dekat dengan banjir. Setuju harus sama-sama membenahi Jakarta
Betul sudah lama sekali kasus banjir Jakarta dan ini harusnya menjadi pelajaran banget bagaimana mengurangi dampaknya, semoga makin hari makin banyak penduduk Jakarta yang bahu membahu membenahi ya
Betul masih sangat sulit mengajak penduduk untuk mengerti bahayanya mendirikan bangunan di bantaran kali. Tapi pemerintah dan yang berwenang tidak boleh patah semangat. Iya mb Jogja pun menjadi incaran banyak orang ya semoga ga akan terjadi seperti di jakarta
Betul mba sudah sejak lama Jakarta banjir tapi sekarang bahaya juga karena penduduknya makin banyak. Semoga ga terjadi ya mba kalau tenggelam sedih saya
Sedih ya ternyata kesadaran manusia masih jauh banget dan sulit banget kasih tau yang mereka anggap kecil itu dampaknya bisa besar
Iya ternyata sejak lama ya, dan sebagai penambahnya penduduk makin lama makin banyak itu baru salah satu faktor. Belum lagi masalah sampah duh harus mulai berubah
Ternyata banjir di Jakarta tuh sudah dari zamannya VOC yah. Kayak lagunya bang Benz, Jakarta kan daerah rawa, pantes banjir aja.
Kalo menurutku jakarta tidak banjir saat hujan itu mustahil. karena apa posisi tanah dan lautan hampir sejajar dan stiap tahun air tanah jakarta semakin menurun di tamah lagi pola hidup warga jakarta yang susah di atur. Hal-hal tersebut yang membuat jakarta selalu banjir
Nah poin terakhir ini yang jadi PR seluruh dunia bahkan ya, mbak. Tentang sampah🙈. Lagi² belum bisa maksimal dalam membuat sampah yang ramah ligkungan. Semuanya aneka sampah dimasukan begitu saja dalam 1 wadah🙈.PR bagi saya khususnya
Jakarta, ibukota yang selalu terjadi masalah banjir tiap tahunnya. Memang banyak pihak yang telah "berkontribusi" dalam hadirnya banjir di Jakarta ini. Tidak hanya pemerintah, tapi rakyat juga banyak memberikan andil sehingga banjir masih terus menjadi langganan di Jakarta
Dewi baru tahu nih jika jakarta sebagian besar dulunya pelabuhan dan rawa-rawa. Memang PR banget ya membuat jakarta tidak lagi banjir….
Wihh, ternyata banjir aja punya sejarahnya ya. Makin kesini masalah banjir ini jadi makin serius, semoga segera ada jalan keluarnya. Nggak enak juga warga Jakarta setiap tahun jadi langganan banjir.
Sejak zaman Belanda sudah berusaha sih, dengan membangun banyak kanal-kanal banjir. Harusnya engga boleh membangun juga di bantaran sungai, karena ada peraturan sempadan sungai. Banyak yang harus dilakukan ini untuk pembenahan. Termasuk membuang sampah ke sungai…Sedih ini…
Semoga kedepannya akan ada solusi terbaik untuk mengatasi banjir Jakarta ya kak.. di awal tahun ini jelas yang terparah dari sebelumnya
Jakarta sejak jaman dahulu sepertinya memang jalur air … tetapi adanya manusia yang membuang sampah sembarangan makin memperparah kondisi ini 🙁
Ternyata udah dari jaman sebelum merdeka, jakarta kena banjir ya.
Tahun 2000 saat saya magang di Jakarta juga pernah mengalami banjir, akhirnya nggak masuk ke kantor
Aku kalau hujan deras dan terus menerus ga bisa kemana2 karena banjir dimana2 terkepung banjir. Semoga kedepannya tidak terjadi lagi.
Betul mb ini selalu menjadi pekerjaan rumah yang serius buat tiap pemimpin Jakarta ya
Saya setuju, ini menjadi pekerjaan rumah yang serius juga bukan cuma pemerintah kota tapi seluruh penduduk harus berjibaku dan bahu membahu. Kalau penduduk tidak mau bekerja sama mustahil banjir ini bisa di atasi di tahun-tahun mendatang
Saya sering sekali melihat penduduk Indonesia yang masih sulit sekali menerapkan buang sampah haruslah di tempat sampah, huff itu saya lihat ketika berada di dalam mobil dan orang itu naik motor, miris memang
Betul dan penduduk harus bekerja sama dengan pemerintah saling bahu membahu menyelesaikan pekerjaan rumah yang kadang tiap tahun terjadi
Sangat mb, semoga di tahun-tahun mendatang pemerintah berusaha untuk meminimalisasi banjir Jakarta
Betul dan harus bahu membahu antara penduduk dan pemerintah ya mb, biar sama-sama mengatasi banjir.
Betul mb banyak sekali ya pekerjaan rumah dalam mengatasi banjir Jakarta ini
Sulit sekali mengedukasi masyarakat untuk menyadari pentingnya menghindari bantaran kali dan pentingnya membuang sampah di tempat sampah
Iya sedih kalau tiap tahun harus khawatir banjir akan menyerbu, semoga sama-sama masyarakat dan pemerintah bisa mengurangi dampak banjir ya mb
Betul dan itu harusnya menjadi perhatian semuanya untuk mengatasi banjir
Iya mb saya juga sedih banget jadinya ya, semoga ditahun-tahun mendatang banjir sudah bisa diatasi atau paling tidak dampaknya tidak terlalu besar aamiin
Semogaaaa ke depannya Jakarta udah ngga banjir lagi ya Mbaaa
karena sedih banget kalo lihat penderitaan warga JKT gegara banjir ini.
Aamiin semoga masyarakat dan pemerintah bisa sama-sama saling bahu membahu membenahi masalah banjir ini ya mb jadi dampaknya pun diminimalisasi
Saya pernah ngontrak di sebelah kali ciliwung, belakang UI. pernah merasa banjir selutut 2012 saat kuliah.tapi setelah kali dibersihkan, ga pernah lagi banjir sampai tahun 2015 saya pulang ke Palembang.
Berarti banjirnya kota Jakarta bukan kesalahan gubernurnya ya mbak, aups.
Soalnya berita banjirnya Jakarta mengarah ke ranah politik, padahal emang dari sononya. Kami orang luar Jakarta tahunya info2 ini melalui media sosial saja. Semoga semua penduduk kota Jakarta dilimpahi kasih sayang dari AllahSwt.
Semoga Interceptor ini menjadi solus Jakarta bebas banjir ya Mbak. Dan yang utama kesadaran dari warga Ibukota untuk menjaga lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan
Wah Jakarta rupanya sudah langganan banjir dari dulu-dulu ya, belajar dari Belanda kotanya banyak di bawah permukaan laut sehingga penataannya dibuat sedemikian rupa harusnya Jakarta bisa belajar soal penataan. Tapi ya gitu deh teori memang lebih mudah daripada praktek sih
Wih dri dlu emang udah byk rumah2 yg berdiri dipinggir sungai persis ya mbak. Buka jendela udah lgsg kali di bawahnya. Ngeriii
Klo disurabaya tak ada yg bener2 nempel sungai. Masih ada space. Tapi disidoarjo ada didaerah sepanjang ke krian.
Untungnya ga pernah banjir besar
Jadi emang lonjakan penduduk dijakarta ini merembet kemana mana masalahnya ya
Ho… baru tahu kalau banjir Jakarta sdh terjadi sejak zaman dulu. Mengatasi banjir Jakarta perlu penanganan dari segala aspek sih menurut saya, karena sdh pelik banget. Menanganinya eggak cukup kerja dari pemerintah saja, tapi perlu kerjasama dari berbagai pihak termasuk kita sendiri. Mulai dengan kesadaran untuk enggak membuang sampah sembarangan dan menyediakan ruang untuk penyerapan air saat membangun rumah misalnya.
Saya kira baru-baru ini banjir Jakarta parah, ternyata dari jaman dulu pun memang sudah sering banjir. Sayangnya kejadian tersebut tidak dijadikan pelajaran, masih banyak masyarakat yang buah sampah sembarangan, kemudian penataan rumah yang di bantaran sungai pun masih susah dikendalikan. Ya, semoga saja Jakarta lekas membaik.
wah selalu penasaran sama masa-masa jakarta zaman dulu dan aku baru tahu kalo dulu jakarta pun udah banjir, yampun. semoga tata letak di kota jakarta ini bisa lebih baik sehingga bisa mengurangi banjir. aamiin.
Banjir Jakarta memang penyebabnya kompleks ya. Semoga siapapun pemimpin Jakarta bisa menemukan solusi yang tepat untuk mencegah banjir dan mengurangi dampaknya dan penduduknya juga lebih sadar lingkungan untuk mencegah banjir.
Iya mbak, apalagi truktur tanah yang makin lama makin menurun karena Jakarta udah keberatan beban ya.
Kasihan itu warga Jakarta yang golongan ekonomi menengah ke bawah pas ada banjir, kebayang, ya, pasti harus angkut-angkut barang, bersih-bersih juga. Ternyata dari tahun 1600 Jakarta udah kena banjir, ya. Mungkin tata kotanya juga harus diperbaiki
Oalah jadi udah dari jaman dahulu ya Jakarta ama banjir ini sodaraan? Pantes aja menjadi masalah besar yang belum tersolusikan yaaa
Selain kebijakan pemerintah yang mengaktifkan interceptor, edukasi kepada masyarakat juga penting sekali. Bermula dari kebiasaan membuang dan memilah sampah inilah nantinya beban kota Jakarta bisa dikurangi.
Dulu di sana langganan banjir juga ya mb, saya denger juga karena persis di belakang kali. Alhamdulillah tapi kayanya tahun 2020 ini terulang lagi mungkin meski tidak besar. Semoga di tahun-tahun mendatang tidak banjir lagi ya aamiin
Iya mb banjir ternyata sudah sejak lama, saya pun mencari tahu karena saking penasaranya. Silahkan mba di baca-baca sejarahnya dan bagikan ke saya juga yaaa salam
Betul k, ternyata banjir Jakarta sudah sejak lama, salah satunya karena struktur tanah dan lokasinya dekat muara, aamiin ya mb semoga sama-sama penduduk dan pemerintah saling bahu membahu mau berubah membenahi
Betul k, ini sudah harus serius banget menangani banjir Jakarta karena terus berulang, semoga pemerintah dan warga saling dukung dan bahu membahu ya k dalam menangani masalah banjir ini
Iya betul k, saya sering banget lewatin daerah seperti itu, dan susahnya lagi sudah sejak lama mereka tinggal jadi bukan hal yang mudah memberikan edukasi atau bahkan larangan untuk tidak tinggal di bantaran kali, pemerintah pun harusnya memberikan solusi bukan hanya meminta warga pindah saja. Belum lagi soal penduduk yang terus meningkat ya.
Surabaya memang sudah bagus tata kota dan tata ruangnya jadi aman dari banjir, kalaupun ada mungkin tidak separah Jakarta.
Betul k, belum lagi urusan sosialasi ke warga sekitar bantaran kali itu pekerjaan rumah yang serius banget bagi pemerintah setempat
Betul mba dian, semoga ini menjadi salah satu solusi yang baik buat Jakarta. Dan penduduk harus mulai melek bahwa banyak yang yang bisa sama-sama dilakukan untuk mengatasi banjir
Betul k, berita selama ini terlalu bermuatan politis, ya begitulah media politik karena harus memihak atau mungkin karena mereka tidak paham dan hanya melempar isu. Semoga permasalahan ini dapat diatasi bersama-sama karena Jakarta bukan hanya milik sebagian orang atau kelompok y k
Betul k, sangat kompleks sehingga penyelesaiannya pun ga bisa setengah-setengah, harus total dan semua elemen bersatu padu biar ga banjir lagi
sedih banget k, saya sudah sejak tahun 1985 lahir di Jakarta dan saat pertama kali tahu banjir saya suka nangis liat mereka yang kebanjiran
Betul k, sudah sejak lama dan harus semua elemen yang bahu membahu dalam penyelesaian masalah banjir ini
Betul k, setuju banget karena ini permasalahan yang harus diselesaikan bersama-sama bukan hanya stakelholder terkait dan pemerintah saja.
Iya mba tapi gak banyak ya zaman dulu tuh seperti apa, padahal dulu zaman sekolah kalau bahas sejarah paling malas, sekarang malah kepo hihi
Didatangkannya ahli dari luar di jaman pak Ali Sadikin juga ternyata tak mencegah datangnya banjir ya. Sepertinya pemerintah perlu merangkul masyarakat agar semakin sadar sampah, jadi tak sekedar mengatasi tapi juga ada sinergi pemerintah dan masyarakat terkait mengatasi banjir ink
Masalah banjir di Jakarta rasanya selalu jadi topik neverending, selalu ada. Saya rasa harus diingat kalau mesti dimulai dari tiap individu untuk sadar kebersihan lingkungan. Kalau nggak, susah ya. Benar nggak mba?
Entah mengapa saya agak pesimis Jakarta bebas banjir. Ya… karena memang seperti itu kondisi alam, lingkungan dan manusianya. Dan memang sudah banjir sejak dulu kala. Pembunuh alami para penjajah yang baru datang (para totok), kalau menilik dari perannya dalam upaya kemerdekaan.
Tapi bisa jadi dengan alat canggih yang baru, bisa menghapus image selalu banjir di Jakarta. Kita doakan sama-sama
Sedih sekali rasanya, kalau dengar ada banjir di suatu daerah. Dan jakarta salah satu yang rajin banjir, ya. Semoga upaya pemerintah mengurangi banjir berhasil,…
Wow… informatif mba. Sy jg penduduk jkt nnt tinggal persis depan kali. Penyebab banjir jkt sungguh kompleks selain faktor alam, faktor manusia jg berpengaruh. ga usah jauh2 warga sktr t4 tinggalku msh byk tuh yg buang sampah di kali
Sedih ya Mba kalau lihat penduduk Jakarta yang kebanjiran, apalagi ternyata sudah dari dulu. Semoga segera ada solusinya dari Pemerintah dan warganya bisa membantu dengan mengurangi membuang sampah sembarangan.
Betul perbaikan ini harus dilakukan oleh semua elemen masyarakat bersama pemerintah agar Jakarta dampak banjirnya berkurang
Ternyata memang daru jaman doelu Jakarta langganan banjir ya. Makin parah sekarang karena makin padat penduduk. Memang jadi tantangan tersendiri bagi pemerintah setempat untuk masalah banjir ini. Semoga ada jalan keluar.
Gila ya jumlah sampah Jakarta 7.500 ton per hari. Kebayang kalau penduduknya makin nambah lagi dan lagi..sebanyak apa itu sampahnya. Memang mesti ada kepedulian dari semua elemen yang ada agar segera ada solusi buat masalah sampah ini
Klo yg pernah aku baca, sejak zaman sejarah, jakarta sudah banjir..
Makanya raja tarumanegara membuat saluran gomati untuk mencegah banjir..
Benar banget k, harus banget deh ini biar ga berulang terus
Semoga ya k, karena sedih juga kalau tiap tahun atau 5 tahunan banjir terus
Aamiin k semoga ya k
Nah ini yang masih juga sangat minim ya k. Edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan membuang sampah di tempat sampah
Betul k semoga masyarakat juga turut serta membantu program pemerintah dari yang paling mudah ini ya k
Aamiin k semoga saja ada jalan keluar dan Jakarta tidak banjir lagi y k
Betul k, memang ini menjadi pekerjaan rumah yang panjang ya k.
Hujan yang melanda Jakarta tipa tahun ini memang tidak mengherankan tapi ya saya baru tahu ini ternyata ada sejarahnya ya hingga Jakarta kerap langganan banjir. Tapi yah semoga ada solusi jitu yang dapat menangani masalah banjir di Ibu Kota