Pada deburnya kusampaikan dendam
Merajam pada hati yang tercabik amarah
Luka ini kian menganga karena kau
Lemparkan garam
Kau pergi tanpa sepatah kata
Sesudah kau reguk cinta
Kau lumat hatiku tanpa koma
Dan kau tinggalkan benih suci
Dosa kita
Kucoba berteriak tapi tercekat
Airmataku tumpah untuk kemudian hilang
Terbawa pasir yang sesekali diseret arus
Aku mendendam padamu seluas laut
Kusumpah dan serapah agar kau hilang
selamanya
Mati di tengahnya, suatu hari
Tangerang, 10 Juni 2020
(Angkatan KPO 20)
dulu waktu sekolah, aku termasuk pinter mainkan kata kata bikin puisi, sekarang kalau disuruh bikin puisi malah ogah ogahan hehehe
wah ayo buat lagi puisinya, aku lebih dulu berpuisi juga sejak kecil suka banget hihi. Makasih ya udah mampir.
kok aku horor baca nya ..ahhahahahaha
hahahah iya beb aku emang ga suka yang terlalu mainstream tsah