Hujan di Jendela

I Love Indonesia Blogger Gathering: Peran Pemuda Untuk Indonesia

I Love Indonesia Blogger Gathering Peran Pemuda Untuk Indonesia Cover Utama

Virus corona atau pandemi covid-19 belum juga selesai. Masyarakat dipaksa hidup penuh dengan tingkat ketakutan yang tinggi. Praduga antar sesama pun menjadi meningkat.

Hal tersebut di atas menjadi lumrah. Sah-sah saja. Karena dunia memang sedang berduka. Bukan hanya Indonesia. Negara lain pun sama. Berjibaku menghadapi virus yang sedang viral ini.

Namun, sempat terdengar kabar, sejak pembatasan gerak manusia akibat virus corona, alam menjadi lebih hijau, langit menjadi lebih cerah, awan terlihat makin indah.

Lebih jauh lagi, pemuda Indonesia dan seluruh masyarakat berbagai tingkatan umur tak boleh lengah. Meski pandemi belum terlihat kapan akhirnya. Jangan lupa, bahwa penjahat kadang bergerak saat orang mulai lengah.

Kejahatan terhadap hutan dan lingkungan harus tetap diwaspadai. Penurunan iklim dan suhu bumi tetap ditindaklanjuti dengan upaya pencegahan dan sebagainya.

Salah satu bukti kewaspadaan itu ada pada acara yang diselenggarakan Golongan Hutan dan Blogger Perempuan Network dalam “I Love Indonesia Blogger Gathering: Peran Pemuda Untuk Indonesia”

Penyelenggara Acara I Love Indonesia Blogger Gathering

Golongan hutan merupakan gabungan berbagai organisasi masyarakat bidang lingkungan yang mengajak anak-anak muda Indonesia untuk bangga pada hutannya. Serta mengkampanyekan pentingnya peran generasi muda untuk menjaga hutan.

Sedangkan Blogger Perempuan Network merupakan platform digital dimana seluruh blogger perempuan di Indonesia saling belajar, menceritakan dan menginspirasi satu dengan yang lainnya.

Sejak tahun 2017 saya bergabung dengan Blogger Perempuan Network. Hingga kini, komunitas BPN terus berkembang menjadi komunitas blogger terbesar di Indonesia.

Rundown Acara I Love Indonesia Blogger Gathering: Peran Pemuda Untuk Indonesia

I Love Indonesia Blogger Gathering Peran Pemuda Untuk Indonesia
I Love Indonesia Blogger Gathering Peran Pemuda Untuk Indonesia
I Love Indonesia Blogger Gathering Peran Pemuda Untuk Indonesia
I Love Indonesia Blogger Gathering Peran Pemuda Untuk Indonesia

Mengingat pandemi masih berlangsung acara di selenggarakan secara virtual menggunakan “Zoom”. Beberapa hari sebelumnya para peserta yang terpilih diberikan merchandise yang terdiri dari kaos bertuliskan Golongan Hutan, handsanitizer, dan notebook.

Pesan yang disampaikan oleh Golongan Hutan untuk rajin cuci tangan dan membawa handsanitizer kemana-mana tentu siap dilaksanakan.

Acara berlangsung sangat santai dan menyenangkan. Hal ini tentu berkat MC acara yang selalu ceria, siapa lagi kalau bukan Kak Ocha (Fransiska Soraya).

Saya mengenal Kak Ocha beberapa kali memandu event BPN dan memang pembawaan Kak Ocha mampu mencairkan suasana. Jadi acara I Love Indonesia Blogger Gathering Peran Pemuda Untuk Indonesia kemarin jadi mengasyikkan.

Talk Session: I Love Indonesia Blogger Gathering

Ngomongin pengisi acara tentu yang ditunggu-tunggu. Narasumber yang hadir memberikan pengalaman dan pengetahuan pada seluruh peserta. Yuk, cekidot:

Bang Edo: Koordinator Koalisi Golongan Hutan

Bang Edo sebagai perwakilan dari Golongan Hutan berbagi banyak banget informasi dan pengetahuan bagi kami seluruh peserta–pemuda generasi bangsa Indonesia.

Pemuda Indonesia turut andil terhadap pemilihan kepala daerah terbukti dari survey yang dilakukan oleh Tim Golongan Hutan. Kedua, pemuda juga melakukan survey tentang perubahan iklim. Anak muda ternyata sudah paham terkait Ekosida dan Lingkungan.

Ternyata anak muda hari ini tidak bisa dianggap apatis. Mereka harus didengar. Karena mereka pada masa sekarang sudah sadar lingkungan. Jangan lagi menggunakan anak muda hanya sebagai objek kampanye.

Edukasi harus dimulai dari sekarang. Sehingga kekosongan pengetahuan tidak akan ada lagi karena mereka para pemuda sudah di edukasi sejak dini.

Sebab lingkungan hidup yang sehat merupakan hak bagi semua masyarakat termasuk para pemuda Indonesia.

Dengan demikian, lingkungan hidup itu memberikan dampak penting bagi manusia. Sebab manusia memerlukan lingkungan hidup yang sehat.

Anindya Kusuma Putri: Aktris dan Influencer

Anindya mengenal hutan sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Kegiatannya seperti naik gunung sudah mulai dilakukan bersama teman-temannya.

Anin mengenal bagaimana survival di hutan. Artinya bertahan hidup di tengah hutan saat semua perlengkapan minim dan kurang. Membawa makan dan minum seadanya.

Pengalaman paling mengesankan Anin saat naik gunung Rinjani. Medan yang berat dan perlengkapan yang minim membuatnya perjalanan sangat berkesan bagi Anin. Pertama kali minum sumber air bersih di pegunungan memberikan kisah tersendiri.

Dari sana Anin belajar, bahwa mencintai alam dan hutan memang suatu kewajiban. Kerja sama tim pada saat survival di hutan pun bukan perkara mudah.

Dengan segala pengalaman yang Anin dapatkan di alam membuatnya ikut serta berkampanye menjaga hutan dan lingkungan.

Kegiatan di alam harus tetap menjaga alam, mulai dari hal kecil seperti membawa sampah turun apabila turun gunung.

Syaharani: Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Perempuan lembut ini masih kuliah Semester 8 di salah satu kampus favorit di Indonesia, tepatnya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Syaharani concern terhadap Kasus Perubahan Iklim (diawali dengan pemanasan global) atau Climate Crisis di Indonesia. Beliau juga menyampaikan tentang perbedaan cuaca dan iklim dalam pemaparannya.

Cuaca menurutnya merupakan seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer bumi dan dapat diukur secara harian (jangka waktu pendek). Sedangkan iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Iklim bisa berlangsung selama bertahun-tahun.

Krisis iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global untuk jangka waktu yang lama.

Ada beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan krisis iklim yaitu bahan bakar fosil, perusakan hutan dan aktivitas pertanian, industri dan limbah.

Bahaya krisis iklim juga sangat merugikan dan berbahaya bagi manusia, antara lain mencairnya es dan kenaikan permukaan laut, intensitas bencana alam dan suasana ekstrim, konflik sosial berkepanjangan, dan wabah penyakit.

Pentingnya Pendidikan Pemahaman Lingkungan Sejak Dini

Indonesia sudah harus mulai menerapkan sistem pendidikan untuk mengenalkan betapa pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. Pemahaman ini akan terus tumbuh hingga mereka besar, sehingga kesadaran untuk menjaga lingkungan terus tumbuh.

Selain itu kita harus melakukan 3 (tiga) B, apa itu:

Belajar, Bergerak, Bawel

Mulai dengan “belajar” mengenai lingkungan dan alam sekitar, memahami apa itu kepedulian terhadap lingkungan, “bergerak” melakukan hal-hal kecil berdampak besar. 

Kemudian “bawel”, kita sudah harus bawel untuk saling mengingatkan, bersuaralah jangan diam ketika melihat perbuatan yang merusak atau berdampak negatif pada alam dan lingkungan kita.

Jangan tunggu alam yang “bersuara” karena kita bisa binasa.