Berbicara tentang ASI (Air Susu Ibu) dan ASIP (Air Susu Ibu Perahan) untuk setiap ibu yang baru melahirkan memang memiliki banyak sekali kisahnya sendiri, sebelumnya saya sangat bersyukur, menjadi salah satu dari sekian banyak ibu yang bisa memberikan asi kepada anaknya. Seperti yang kita tahu, tidak semua ibu dapat memberikan asi dengan berbagai kendala baik itu dipandang dari sudut positif dan negatif, misalnya saja ada kendala bentuk puting atau faktor medis lain, kendala negatif misalnya ada kisah nyata dari ibunya sendiri kalau dia enggan memberikan asi kepada si anak karena asinya sedikit (jangan mudah menyerah kalau ini terjadi pada saya), malas (karena repot) dll. Yah begitulah masing-masing alasannya, tapi tentu keputusan memang akan berada di tangan para ibu, karena sekuat apapun kita mendukung dan memberikan pengertian dan pengetahuan yang kita pahami tidak akan ada gunanya sama sekali kalau dari dalam hati ibu tersebut sudah berat untuk memberikan asi kepada anaknya.
Sejak anak pertama, saya sudah bertekad bulat dan berusaha meyakini diri agar bisa memberika asi kepada anak-anak saya kelak. Alhamdulillah dengan perjuangan yang tidak mudah pula saya dapat mewujudkannya.
Ketika anak kedua saya lahir, keyakinan itu kembali saya pupuk untuk dapat memberikan hak anak saya mendapatkan asi. Perlu diketahui, bahwa tidak semua ibu yang selepas melahirkan langsung dapat mengeluarkan asi-nya, salah satunya saya. Beberapa hari, tepatnya 3 (tiga) hari setelah melahirkan asi saya baru keluar dan itu membuat para ibu seperti saya sedih bukan kepalang. Tapi saya terus yakin dan berbaik sangka, bahwa asi akan keluar pada waktu yang tepat.
Selain melakukan pekerjaan di rumah, saya juga bekerja, sehingga perjuangan saya menjadi lebih berlipat karena setelah cuti melahirkan berakhir, stok asip anak harus cukup untuk diberikan ketika saya tidak berada di rumah dengannya. Ketika saya stok asip anak kedua, saya memulainya lebih awal dibanding anak pertama, saat Mameru (anak kedua saya) lahir, kurang lebih seminggu setelahnya saya bertekad untuk mulai memompa asi.
Kelahiran Mameru anak kedua, saya minta kado freezer dari abang kandung saya, dan taraaaaaa….alhamdulillah seperti yang terlihat pada gambar, hasil perahan asip saya melimpah dan memenuhi freezer eskrim, yuhuuuuu….barokalloh…
Saya yakin banyak sekali cara untuk menstimulasi atau merangsang atau memancing agar asi yang kita keluarkan banyak dan berlimpah, berikut tips cara saya dalam memompa asip untuk si buah hati (perlu saya tekankan mungkin ada beberapa ibu yang berbeda untuk menstimulasinya, dan ini yang saya lakukan), cekidot:
- Perasan daun pepaya, ini yang saya lakukan sejak hari pertama setelah melahirkan, ibu saya akan memeras dengan air hangat sepohon, iya sepohon pepaya kecil setinggi kurang lebih 50cm dan saya meminumnya selama kurang lebih 7hari selepas melahirkan, yiuuuuu bisa dibayangkan tentu rasanya (kalau kata anak jaman now, paitnya daun pepaya tidak sepahit hidup yakaann hahaha).
- Sayuran, biasanya saya mengkonsumsi sayuran lebih banyak setelah melahirkan, bayam, pare, sawi, daun kelor, dan sayuran lainnya yang menurut saya tidak hijaupun baik untuk asi.
- Susu kedelai, saya termasuk yang cocok untuk merangsang jumlah asi dengan meminum susu kedelai ini.
- Minum air putih yang banyak, ini beneran pengaruh sudah jelas ya, karena bahan dasar asi ya air yang kita minum.
- Makan yang cukup, bukan makan yang banyak, karena kalau makan yang banyak jangan baper kalau bentuk badan sudah tentu akan ikut banyak (baca: lebaaaarr, hahah hiks)
- Pernah beberapa kali mencoba suplemen untuk asi, namun setelah anak kedua menurut saya ini tidak banyak membantu untuk saya yaa ini lho, mungkin banyak ibu yang cocok, kalau saya merasa suplemen seperti pil-pil atau tablet minum kurang cocok saja, ini menurut saya yaaa.
- Istirahat cukup, kelelahan akan berpengaruh pada hasil perahan.
- Pikiran, ini yang menjadi prioritas utama saya ketika memompa asip, bagi saya untuk poin 1 s.d. 7 kalau sudah dilakukan namun poin 8 ini tidak dijaga dengan baik tetap akan menurunkan jumlah asip. Beberapa kawan bercerita bahwa dia sudah melakukan semua poin 1-7 namun hasil perahannya tidak banyak berpengaruh, ternyata dia selalu stress dan tidak relaks. Hal penting untuk dilakukan adalah segera merefreshingkan otak kita dengan cara yang kita suka agar otak dan hati kembali bahagia, paksakan untuk tenang dan hindari pikiran atau masalah yang membuat hasil perahan menurun atau anjlok, kasian kan dede bayi.
- Pompalah asip sebanyaknya waktu yang kita bisa, kalau anak sudah mimik asi langsung, mungkin ada sebagian ibu yang kosong persediaan asinya, tenang dan sabar, ambil air putih, kalau mau air yang berwarna atau memiliki rasa seperti minuman ringan silahkan saja minum sedikit, namun setelahnya usahakan air putih kembali diminum agar stok air di dalam berlimpah kembali, dan makan cemilan, setelah 1 jam coba pompa asi. Saya bukan tipe mama asip yang begadang untuk memompa asip dan stok asip, jadi saya memompa ketika saya ingin memompa yaitu antara pagi hari sampai jam 11 malam (kalau ada yang merasa bangun malam tidak lelah silahkan saja, itulah hebatnya menjadi ibu, jempooolll).
Demikian kisah saya dalam memompa dan stok asip anak-anak saya, semoga bermanfaat bagi yang membacanya dan menjadi motivasi bahwa setiap ibu memang ditakdirkan selalu berusaha maksimal memberikan hak anak-anaknya, aamiinnn…