Hujan di Jendela

sembilan-tips-persiapan-melahirkan-ala-saya
@c_arlarodrigues | pinterest.com
Setelah dua manusia laki-laki dan perempuan bertemu dalam ikatan pernikahan, mereka akan mengharapkan kelahiran anak-anak. Anak-anak itu didoakan menjadi pelipur lara, penyebab tawa, hingga pendoa saat tiada. Namun, tak dapat dipungkiri tidak semua pasangan menikah segera dikaruniai anak.
Karunia anak dari Tuhan bisa datang cepat, bisa lambat, bahkan Tuhan kadang belum juga memberikan anak bagi suatu pasangan di dunia. Yang mudah hamil akan bahagia, yang harus menempuh perjuangan kesabaran yang panjangpun ada. Mereka tak menyerah.
Saat seorang perempuan hamil pertama kali rasanya memang luar biasa bahagia. Semua jadi harus dipersiapkan sempurna. Rasanya tiap hari ada saja belanja ini, kepingin itu. Ditambah lagi online shop sudah sedemikian memanjakan pembeli. Praktis. Geser-geser jempol. Barang sudah tiba di depan rumah.
Masa-masa kehamilan biasanya calon ibu tak henti belajar, membaca, dan mencari tahu dengan cara apapun tentang kehamilan. Kadang bertanya pada orangtua, teman, internet dan banyak lagi.
Biasanya sejak awal pun sebagian perempuan hamil akan mencari tahu bagaimana nanti ketika melahirkan. Persiapan apa saja yang harus dilakukan. Mau melahirkan di mana dengan siapa, dan lain-lain.
Ini sih saya hanya ingin berbagi 5 (lima) persiapan melahirkan ala saya. Karena dulu saya pun senang membaca artikel di internet tentang pengalaman para ibu yang berbagi tentang kehamilan dan persiapan melahirkan.
sembilan-tips-persiapan-melahirkan-ala-saya
pinterest.com

9 (Sembilan) Persiapan Melahirkan Ala Saya

Berikut tips persiapan melahirkan ala saya, iya ala saya, karena ini berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri, semoga berkenan.

1. Banyak Membaca dan Bertanya

Sewaktu saya hendak melahirkan anak pertama, gairah untuk mengetahui banyak hal terkait kehamilan sangat tinggi. Pasti kebanyakan para ibu akan mengaminkan juga hal ini.
Ya memang, selain bertanya kepada orangtua atau teman yang sudah lebih dulu memiliki pengalaman melahirkan, tak ada salahnya kita mencari tahu dengan banyak membaca.

Membaca buku atau membaca artikel di media sosial juga sangat membantu kita dalam menambah pengetahuan seputar melahirkan. Cermati dan baca artikel, kemudian tanyakan pada ahlinya ketika kontrol ke dokter bila masih ragu.

Banyak membaca dan bertanya ini bukan hanya tentang persiapan melahirkan saja, termasuk tentang bagaimana agar ASI (Air Susu Ibu) bisa lancar keluar saat anak lahir. Banyak ibu setelah melahirkan, ASI-nya belum keluar, tak masalah tetap tenang dan teruslah berpikiran positif.

Ada beberapa ibu tetap tidak bisa mengeluarkan ASI, tak mengapa. Berikan yang terbaik untuk anak kita. Selama usaha yang dilakukan sudah maksimal namun ASI belum juga keluar, berikan yang terbaik meski itu susu formula.

2. Metode Melahirkan

Ini biasanya jadi pemikiran yang panjang dan berliku. kekhawatiran dari memilih metode melahirkan dialami semua perempuan hamil. Apakah nanti bisa melahirkan normal. Karena kalau masalah ingin, ya semua perempuan pasti ingin melahirkan secara normal.
Biar jadi perempuan seutuhnya, waduh memangnya kalau melahirkan dengan operasi caesar bukan perempuan seutuhnya. Duh duh duh, ini harus diubah ya pendapat seperti ini–salah banget.
Selain metode melahirkan secara normal, ada pula metode melalui operasi caesar atau melahirkan dalam air istilah kerennya water birth atau ada pula dengan metode hypnobirthing/tanpa rasa sakit dengan relaksasi.
Misal kita ingin memilih metode melahirkan secara normal, maka teruslah memotivasi diri dan pikiran agar dapat melahirkan secara normal.

3. Dengan Siapa

Buat saya dulu ini pun merupakan faktor penting yang harus dipikirkan sebelum melahirkan. Poin kedua ini sebenarnya masih berkaitan dengan poin pertama. Misalnya saja apakah ingin melahirkan dengan dukun bayi. Tak dapat dipungkiri jauh di desa-desa sana masih banyak para ibu yang menggunakan jasa dukun bayi untuk membantu proses melahirkan.
Kemudian apakah kita ingin melakukan proses persalinan dengan dibantu bidan. Cari tahu dan banyak bertanya tentang bidan yang akan kita tuju untuk membantu proses melahirkan. Termasuk adakah rujukan ke rumah sakit terdekat yang bisa dijangkau apabila dengan bidan tidak dimungkinkan melahirkan secara normal.
Apabila persalinan dilakukan di rumah sakit pun, kini biasanya kita akan diberikan pilihan melahirkan dengan bidan di rumah sakit tersebut atau dengan dokter kandungan. Pilihan semua ada di tangan pasangan.
Apapun pilihannya bukan minumnya teh botol sosro ya! Apapun pilihan, dengan siapa kita melahirkan ada baiknya selalu mencari tahu kepribadian orang yang akan membantu kita untuk melahirkan. Bisa searching di media sosial, bertanya pada tetangga atau teman yang sudah pernah dibantu melahirkan oleh dokter atau bidan tersebut dan sebagainya. Kalau tidak menemukan informasi tersebut, temukan jawabannya selama masa konsultasi atau kontrol–bila memilih dengan dokter.
Dulu saya bahkan mencari tahu apakah bidan atau dokter itu pro-normal. Ini saya lakukan karena mencoba mengusahakan dan meyakinkan diri agar bisa melahirkan normal. Apabila tanpa indikasi apapun selama masa kehamilan silahkan saja meyakinkan diri. Tak ada salahnya ikhtiar.
Namun demikian, tetap harus dipersiapkan segala kemungkinan, termasuk bila ditengah proses persalinan karena satu atau lain hal harus menempuh jalur operasi, lakukan yang terbaik agar ibu dan bayi selamat.

4. Lokasi Persalinan

Pentingnya mempertimbangkan lokasi persalinan berpengaruh pada kondisi psikologis ibu yang hendak melahirkan. Ada beberapa ibu hamil yang ketika waktunya tiba akan resah dan panik, ada juga yang tenang-tenang saja.
Pertimbangan lokasi tempat melahirkan menjadi penting untuk mengantisipasi permasalahan kepanikan ibu saat sudah merasakan mulas tanda akan melahirkan. Ada baiknya lokasi persalinan dipilih yang tidak terlalu jauh dari rumah.
Sebab bukan tidak mungkin apabila terkena macet seperti di kota-kota besar, maka kondisi fisik ibu hamil akan mudah kelelahan karena terlalu lama di perjalanan.

5. Tempat Persalinan

Kondisi akan melahirkan adalah kondisi perjuangan mempertaruhkan hidup dan mati seorang perempuan dalam melahirkan buah hatinya. Tempat yang nyaman akan membuat ibu hamil merasa tenang.
Memilih tempat persalinan memang berkaitan pula dengan budget masing-masing pasangan. Tentu dengan fasilitas yang serba mewah akan membutuhkan biaya yang juga tidak murah. Selagi ada biaya untuk itu, alhamdulillah.
Pastikan tempat persalinan dapat memenuhi keinginan pasangan. Jauh-jauh hari biasanya sudah mulai dibicarakan dengan dokter atau bidan yang menangani ibu hamil tersebut.
Ini salah satu contoh tempat persalinan oke di daerah Jakarta Timur, namanya Rumah Bersalin Anny Raharjo. Selain fasilitas yang lengkap harga yang ditawarkan pun sangat ramah.

6. Latihan Pernafasan

Jauh sebelum melahirkan biasanya ibu hamil akan melakukan berbagai persiapan seperti senam hamil. Senam hamil ini bisa ikut komunitas senam hamil, bisa juga dilakukan di rumah sendiri. Silahkan saja pilih mana yang nyaman. Jangan terlalu dipaksakan.
Sebagian ibu hamil pun akan melakukan senam kegel, latihan jongkok berdiri jongkok, dengan pose mengepel lantai, bahkan jalan-jalan kecil di halaman rumah dan lain-lain. Semua yang dilakukan ibu hamil ini dapat membantu pernafasan saat hamil agar selalu fit. Meski kadang saking paniknya proses persalinan lupa semua metode pernafasan yang dilakukan sebelum melahirkan, hihihi.
Menurut saya ini berguna banget, karena saat proses persalinan khususnya persalinan normal, kondisi tubuh ibu hamil harus benar-benar maksimal agar tidak kelelahan. Saat menahan mules dan waktu mengejan sebelum mengeluarkan kepala bayi, kondisi fit tubuh ibu memang sangat diperlukan.

7. Perlengkapan Yang Harus Dibawa

Perlengkapan melahirkan hampir sama dengan untuk proses melahirkan secara normal atau proses caesar. Dulu sayang menyiapkan dalam 2 (dua) tas. Tas untuk ibu dan 1 (satu) tas lagi untuk perlengkapan bayi. Kemudian diletakkan di tempat yang mudah terlihat agar sewaktu-waktu mudah dibawa. Kadang ada yang mudah panik pas hari H bisa lupa dengan tas.

Perlengkapan yang saya persiapkan sebelum melahirkan antara lain sebagaimana di bawah ini.

Perlengkapan Ibu

  • Tas untuk membawa seluruh perlengkapan melahirkan
  • Baju ganti termasuk pakaian dalam (bra menyusui) minimal 3 (tiga) pasang
  • Sarung agar lebih memudahkan pergerakan tubuh ibu saat dan sesudah melahirkan
  • Pembalut ukuran besar khusus melahirkan
  • Alat mandi
  • Camilan

Perlengkapan Bayi

  • Alat mandi bayi seperti sabun, shampo, baby oil, handuk bayi
  • Minyak telon (bedak sudah banyak yang tidak menyarankan ya)
  • Baju bayi, celana bayi, bedong : masing-masing minimal 5 (lima) pasang
  • Gurita (sudah mulai ditinggalkan)
  • Popok kain minimal 5 (lima) pasang
  • Popok sekali pakai, ini menurut saya tidak perlu namun demikian ada juga yang mempersiapkan sebelum melahirkan
  • Botol asi, persiapan bila ada kendala dan anak harus di masukkan di ruang inkubator atau NICU
  • Pompa Asi, persiapan apabila ibu harus memompa asi

8. Biaya Persalinan

Kalau urusan biaya tentu menjadi faktor yang sangat penting dan saling terkait juga dengan poin lainnya. Biasanya jauh-jauh hari pasangan yang sudah menikah akan menyisihkan sebagian uangnya untuk persiapan melahirkan.
Dengan menyisihkan sebagian uang ke dalam tabungan pasangan memiliki kesiapan yang baik menghadapi hari-hari menjelang lahiran. Bukan tidak mungkin biaya melahirkan bisa bervariasi. Terlebih kalau melahirkan tidak ditanggung oleh asuransi.
Bahkan bila ditengah jalan terpaksa harus dilakukan persalinan dengan operasi, hal itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Misalnya untuk Jakarta ada yang memberikan tarif operasi caesar mulai dari angka Rp. 8.000.000,- itu sudah kategori murah banget.
Biaya persalinan mandiri biasanya pasangan harus menabung jauh-jauh hari. Selain biaya mandiri, persalinan dapat juga dibiayai oleh asuransi atau BPJS kesehatan.

9. Persiapan Mental

Apapun pilihan cara kita melahirkan berdoa tentu yang utama. Dengan berdoa diharapkan persiapan mental yang tenang tercapai. Biasanya kepanikan menghampiri saat seorang ibu baru akan melahirkan anak pertamanya. Untuk itu persiapan mental lewat doa dan motivasi diri sangat diperlukan agar si ibu tenang dan rileks.
Dukungan suami dan keluarga menjadi hal yang sangat penting dalam membentuk mental ibu hamil. Karena ketakutan saat proses melahirkan akan sangat menghantui. Biasanya ketakutan itu seputar berikut
Bisakah saya melahirkan normal?
Kalau nanti di tengah jalan tidak sanggup untuk melahirkan normal bagaimana?
Bagaimana sakitnya melahirkan?
Bagaimana proses bius caesar dan dampaknya?
Apakah nanti anatomi anak saya lengkap?
Apakah dokter atau bidan akan sabar menunggu saya mulas?
Persiapan mental ini pun juga dipersiapkan apabila selama masa kehamilan sudah ada indikasi tertentu. Sehingga ibu hamil tetap dapat melalui masa kehamilan dengan tenang.
Banyak sekali ketakutan atau kekhawatiran yang dialami ibu hamil menjelang melahirkan. Inilah pentingnya persiapan melahirkan dilakukan.
Demikian 9 (sembilan) persiapan melahirkan ala saya. Persiapan tersebut menjadi panduan saya sebelum proses melahirkan. Proses persalinan anak-anak saya melalui proses normal.
Buat yang sedang menunggu due date atau akan segera melahirkan semangat ya, berjuang!
Yang sedang promil semangat juga semoga segera diamanahi buah cinta oleh Tuhan, aamiin.
Salam sehat dan bahagia.