Hujan di Jendela

8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Idaman.png

8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Ada yang menarik dari perguruan tinggi negeri (PTN). Kenapa? Jawabannya karena dari tahun ke tahun peminatnya semakin tinggi. Layaknya sebuah investasi, pendidikan memang menjadi bekal setiap orang sebelum menjajal kesuksesan di kemudian hari.

Memang persentase orang yang sukses dan berhasil tanpa pendidikan tidak bisa dikesampingkan. Tapi tetap investasi pendidikan layak dikedepankan.

Bertambahnya minat untuk masuk ke perguruan tinggi negeri membuat remaja dan para orangtua menyiapkan bekal yang maksimal tentunya.

Bekal maksimal itu bisa dianalogikan dengan kegigihan berusaha dan keseriusan berdoa. Semua itu dilakukan dengan berbagai cara yang baik.

Betapa tidak, banyak banget manfaat yang saya dapat saat dan sesudah kuliah di perguruan tinggi negeri, apalagi negeri yang favorit.

Mulai dari beasiswa, pertukaran pelajar antar negara, bahkan beasiswa langsung S2 pun banyak tersedia kalau mau mencoba. Beasiswa kuliah S2 itu bisa di dalam dan luar negeri.

Semua dibiayai mulai dari uang kuliah, tempat tinggal, gratis! Bahkan ada beberapa kampus memberikan uang saku bulanan. Hal ini sering didapat dari perguruan tinggi negeri.

Sebenarnya perguruan tinggi swasta pun sudah mulai banyak program seperti ini. Namun demikian, perguruan tinggi negeri memiliki kesempatan yang jauh lebih banyak.

Adakah strategi dalam mencapai tujuan agar tembus perguruan tinggi negeri idaman? Tentu saja ada beberapa hal yang harus kita persiapkan jauh-jauh hari. Agar impian itu menjadi kenyataan.

Berikut 8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Idaman.

Strategi Saya Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Sejak lama saya ingin berbagi tips ini. Bukan untuk memamerkan apa yang pernah saya raih. Saya justru ingin membangun motivasi dan semangat pembaca tulisan ini.

Berbagi bagaimana kegigihan saya dan orangtua mengejar mimpi yang dulu pun saya anggap tak pasti dan tak akan mungkin.

Dengan 8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Idaman ini saya berhasil masuk Universitas Indonesia di Fakultas Hukum, alhamdulillah. Mungkin ada beberapa yang sudah paham, Fakultas Hukum masuk ke dalam jurusan sosial atau di SMA biasanya disebut kelas IPS.

Apakah dulu saya berasal dari kelas IPS? Jawabannya tidak, saat SMA saya berada di kelas IPA. Apa mungkin anak kelas IPA bisa tembus jurusan hukum apalagi di kampus ternama? Alhamdulillah saya sudah membuktikannya, atas izin Allah dan tangis malam orangtua saya.

Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri – Kenali Minat dan Jurusan

Dulu tak pernah terbayang jurusan apa yang akan saya ambil saat ingin mendaftar di perguruan tinggi negeri. Mau jadi dokter? Kayaknya enggak mungkin banget dengan kemampuan otak saya yang pas-pasan. Kemampuan anak IPA bukan, anak IPS juga ga pas (katanya), itulah saya huhu.

Saat mendaftar SPMB/UMPTN/sekarang SBMPTN, pilihan yang saya ambil disebut IPC (Ilmu Pengetahuan Campuran), artinya bisa memilih jurusan IPS dan IPA. Nah, saya langsung atur strategi dan mengambil IPC ini. Daripada saya paksakan masuk jurusan IPA tapi kecil kemungkinannya, lebih baik saya coba juga jurusan IPS. Barangkali ada yang nyantol.

Waktu itu saya memilih jurusan kedokteran gigi di Universitas Indonesia untuk jurusan pertama, kemudian jurusan hukum di Universitas Indonesia untuk pilihan kedua, dan pilihan ketiga jurusan hukum di Universitas Padjajaran. Satu pilihan untuk kelas IPA, sedangkan 2 pilihan lainnya untuk kelas IPS.

Pilihan itu saya pilih dengan semedi cukup lama, serius! Inilah salah satu yang menjadi saya sebelum masuk perguruan tinggi negeri idaman.

Untuk memilih jurusan bukan perkara enteng, salah-salah bisa gagal masuk PTN karena persaingan sangat ketat. Saya sadar untuk pilihan lain di kelas IPA tak akan sanggup saya dapatkan seperti Kedokteran atau MIPA. Ya ampun bisa stress saya membayangkan kalau saya memilih Fisika, Kimia, Matematika atau bahkan Biologi.

Padahal dulu saya suka sekali pelajaran Biologi, tapi untuk dipilih sebagai jurusan kuliah, rasanya tak mungkin. Tak mungkin karena jurusan MIPA masih akan bertemu dengan mata kuliah dasar lainnya seperti Fisika, Kimia, Matematika. Tolong ampuni Tuhan! Otak saya enggak sanggup, hehehe.

Kenapa salah satu pilihan saya kedokteran gigi, itu hanya untuk mengobati rasa penasaran saja. Tetap ingin mencoba kedokteran, niatnya dulu begitu. Ternyata tidak berhasil juga, ya sudah masih ada pilihan lain, saya pikir begitu.

8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Idaman
8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri

Akhirnya saya berhasil tembus masuk perguruan tinggi negeri favorit pilihan nomor 2, yaitu fakultas hukum di Universitas Indonesia, bersyukur, bangga dan enggak nyangka. Nah, ini dia 8 (delapan) strategi saya masuk perguruan tinggi negeri (idaman), cekidot yooo:

1. Kenali Minat Diri

Sebelum memasuki pertarungan ujian masuk perguruan tinggi negeri, tentukan minat apa yang cocok untuk kita. Misal minat agar bisa menyembuhkan orang sakit, pasti ingin menjadi dokter.

Atau bercita-cita ingin menjadi lawyer perusahaan tambang terkenal bertaraf internasional, tentu pilihannya adalah jurusan hukum. Lalu ukur kemampuan diri dengan banyak berlatih. Minat dan program studi ini harus dipikirkan masak-masak.

Jangan sampai salah langkah, karena ketika sudah berkuliah hal-hal sebagaimana di sekolah tidak akan sama. Ritme akan berubah drastis dan menggila.

Tiap mahasiswa sudah dianggap mandiri dan tak akan lagi dituntun oleh guru seperti di sekolah. Mulai dari mata kuliah yang beraneka ragam hingga kedalaman analisa materi serta tugas-tugas yang bisa membuat kita pusing kepala.

Untuk itulah penting sekali mengenali minat dan program studi apa yang cocok dengan diri kita dan karakter kita. Kalian bisa juga melakukan psikotes untuk hal ini. Bisa coba di campus quipper.

2. Perhatikan Program Studi

Buat kalian yang sudah menentukan minat diri. Selanjutnya bisa searching mengenai program studi (prodi) apa saja yang bisa mengakomodir minat diri.

Universitas mana yang memiliki program studi sesuai dengan minat itu. Misalnya minat kita masuk jurusan hukum, maka pilihan program studi ilmu hukum di fakultas hukum.

Enggak ada salahnya juga browsing mata kuliah program studi yang dituju. Saat mengetahui mata kuliah apa saja yang ditawarkan kita jadi tahu kira-kira nanti belajar apa saja bila masuk prodi tersebut.

Program studi ini bisa disearching pada masing-masing universitas. Kalau ada senior atau kakak kelas yang kuliah di sana lebih asik lagi. Kita bisa bertanya tentang apa saja kepada yang sudah lebih dulu berkuliah di sana.

3. Kumpulkan Soal-Soal dan Pelajari

Jaman sekarang kan semuanya serba mudah. Dulu saya mengoleksi soal mulai dari tahun lama sekali hingga tahun terbaru. Fotokopi punya teman bahkan kalau tidak sanggup membeli buku di gramedia saya akan foto halaman demi halaman diam-diam. Lucu kalau ingat lagi.

Sekarang soal bisa dikumpulkan lewat internet, website pun banyak banget pilihannya, pintar-pintar kita saja memilih dan membaca mana yang komplit. Saran saya baca dan berlatih tanpa menyerah karena kadang soal yang sama bisa keluar kembali tanpa perubahan.

Bedah pilihan jawaban. Ini strategi jitu saya. Kalau soal itu jawabannya a, saya tidak akan terlena. Saya akan penasaran dengan pilihan jawaban b, c, d atau e kemudian dianalisa. Siapa tahu pertanyaan berikutnya tipe sama namun jawabannya b atau c dan seterusnya.

4. Ikut Bimbel/Les

Kalau sekiranya orangtua ada uang lebih, bisa ikut bimbel/les. Bimbingan belajar atau bimbel ini merupakan tempat untuk belajar selain di sekolah. Bimbel biasanya akan lebih sering membahas soal-soal. Kita akan terbiasa menjawab soal dari kakak pengajar. Meskipun demikian pembahasan atau materi tetap diberikan.

Nah, di bimbel ini harus kita gali pertanyaan-pertanyaan yang menurut kita sulit di soal-soal ujian. Biasanya kakak-kakak bimbel juga memberikan tips dan trik cara menjawab soal dengan cepat dan sebagainya.

Selain itu bimbel biasanya menyediakan fasilitas try out. Try out ini manfaatnya bagus banget. Karena masuk universitas memakai sistem nilai atau passing grade atau score, dengan try out ini kita bisa melihat berapa nilai kita sebelum masuk ke universitas idaman.

Jadi nilai try out akan menjadi ilustrasi hasil kita nanti ketika ujian masuk perguruan tinggi negeri yang sesungguhnya. Kita bisa melihat nilai apa yang masih kurang. Pelajaran mana yang harus ditingkatkan.

Dulu saya bimbel di Nurul Fikri tepatnya di daerah Palmerah, Jakarta Barat. Rata-rata kakak pengajarnya jebolan UI dan ITB, mantapp memang! Cara berbagi ilmu kakak-kakak di sana patut saya acungkan jempol, sangat mudah dipahami.

5. Perhatikan Potensi Peluang dan Banyaknya Pesaing

Karena sekarang masuk perguruan tinggi negeri dibatasi 2 pilihan kita harus pinter-pinter melihat potensi peluang dan banyaknya pesaing dari jurusan yang akan kita ambil. Dulu saya pernah mendengar ada strategi dengan memilih jurusan jarang peminat hanya demi masuk perguruan tinggi negeri.

Tak ada salahnya juga menurut saya. Toh ia akan belajar adaptasi dengan pilihannya itu. Tapi kalau kita memang minat disuatu jurusan ya fokus saja dan terus berusaha.

Dalam memilih strategi masuk perguruan tinggi negeri idaman, strategi pilihan “yang penting perguruan tinggi negeri” itu melihat bahwa pesaing akan lebih sedikit apabila jurusan yang diambil tidak populer dan tidak terkenal. Artinya jurusan tersebut sedikit pesaing. Ini bisa jadi strategi bagi yang tidak memiliki jiwa bersaing garis ‘keras’.

Ada beberapa jalur masuk perguruan tinggi negeri, sebagai berikut:

a. Jalur SNMPTN

Jalur ini kepanjangannya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dulu disebut juga dengan jalur PMDK (Penelusuran Minat Dan Kemampuan) atau disebut juga jalur undangan. atau tanpa seleksi.

Secara singkat untuk tes SNMPTN ini akan diminta melakukan pendaftaran, submit nilai rapor 5 semester terakhir dan bukti-bukti dokumen prestasi (jika ada). Setelah itu berdoa agar diundang dan dinyatakan lulus jalur SNMPTN ini. Biasanya ini dilakukan sekitar bulan Januari-Februari.

b. Jalur SBMPTN

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ini memiliki perbedaan dengan SNMPTN. Untuk jalur SBMPTN kita tidak perlu melakukan poin-poin yang ada di SNMPTN karena proses yang dilalui SBMPTN ada 2 ujian tertulis yaitu Tes Potensi Akademik (TPS) dan Tes Kemampuan Dasar (TKD). Kalian bisa lihat contoh soal di blog ruang guru misalnya.

c. Jalur Ujian Mandiri

Jalur ini merupakan jalur mandiri. Karena masing-masing universitas itu yang akan melaksanakan tes guna menyaring potensi-potensi muda yang akan masuk ke kampusnya. Masing-masing universitas memiliki aturan dan gaya tes sendiri. Misalnya untuk UI disebut SIMAK UI, UGM disebut UTUL UGM dan sebagainya. Silahkan disearch pada masing-masing universitas yang hendak dipilih ya.

d. Jalur Ujian Masuk Bersama

Jalur ini merupakan Ujian Masuk Bersama yang dilaksanakan oleh beberapa perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta yang biasa disingkat dengan UMBPT. Biasanya ini diselenggarakan pada akhir tahun ajaran. Disebut sebagai jalur cadangan tapi tentu tak ada salahnya dicoba kan.

6. Lokasi Perguruan Tinggi Negeri Idaman

Ini terlihat tidak penting namun penting. Buat yang sangat ingin kuliah di kampus idaman menjadi tidak penting. Bagi mereka sudah masuk perguruan tinggi negeri idaman saja sudah sangat bersyukur.

Hal ini saya masukkan menjadi salah satu strategi persiapan masuk perguruan tinggi negeri karena biasanya lokasi perguruan tinggi negeri jauh dari rumah. Ada yang masih satu pulau bahkan beda pulau. Apakah di lokasi perguruan tinggi negeri tersebut ada sanak saudara.

Selain itu apakah lokasi kampus dekat dengan kost bila terpaksa harus kost. Hal ini pun harus dipikirkan jauh-jauh hari.

7. Kondisi Keuangan

Pada dasarnya hal ini memang sudah menjadi tanggung jawab orangtua. Namun bila kondisi keuangan orangtua sangat sederhana baiknya dibicarakan. Kuliah memang membutuhkan banyak biaya.

Bagi yang tidak mendapatkan beasiswa harus membayar uang kuliah atau uang semesteran. Selain biaya kuliah, biaya transportasi bagi yang tidak kost. Biaya sewa bulanan untuk yang kost.

Biaya makan sehari-hari. Fotokopi materi kuliah, tugas dan lain-lain. Ada baiknya hal inipun dibicarakan dengan orangtua.

8. Perbanyak Ibadah dan Sedekah

Ya bukan berarti mau masuk perguruan tinggi negeri baru ibadah dan sedekah sih ya ini. Maksud saya, saat kita punya hajat atau keinginan lebih yaitu masuk perguruan tinggi negeri tentu usaha biasa harus ditambah menjadi luar biasa.

Tadinya ibadahnya wajib saja, ditambah dengan yang sunnah. Tadinya sedekah saat melewati sumbangan untuk masjid pinggir jalan saja, ditambah lagi, namun tetap semampunya.

Seperti kata pepatah, hasil yang baik tak akan pernah mengkhianati usaha yang gigih. Semakin kita ikhtiar dalam meraih keinginan dan berusaha yang terbaik bukan tidak mungkin Tuhan akan mengabulkannya.

Orangtua sayapun dulu ikut berjuang. Sholat malam dan sedekah juga tak henti dilakukan demi anaknya lulus perguruan tinggi negeri idaman. Alhamdulillah Allah mengabulkan doa mereka.

Akhir Kata dan Penutup

Demikian 8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang sudah membuat saya tembus PTN Favorit. Langkah-langkah tersebut bisa saja bervariasi bergantung masing-masing pribadi.

Pesan saya teruslah yakin dan berusaha, bahwa kegigihan usaha dan doa pasti akan mendapatkan hasil terbaik buat kita.

Selamat Berjuaaangg adik-adik (sadar diri sudah tua)!

Salam sehat dan bahagia