8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Ada yang menarik dari perguruan tinggi negeri (PTN). Kenapa? Jawabannya karena dari tahun ke tahun peminatnya semakin tinggi. Layaknya sebuah investasi, pendidikan memang menjadi bekal setiap orang sebelum menjajal kesuksesan di kemudian hari.
Memang persentase orang yang sukses dan berhasil tanpa pendidikan tidak bisa dikesampingkan. Tapi tetap investasi pendidikan layak dikedepankan.
Bertambahnya minat untuk masuk ke perguruan tinggi negeri membuat remaja dan para orangtua menyiapkan bekal yang maksimal tentunya.
Bekal maksimal itu bisa dianalogikan dengan kegigihan berusaha dan keseriusan berdoa. Semua itu dilakukan dengan berbagai cara yang baik.
Betapa tidak, banyak banget manfaat yang saya dapat saat dan sesudah kuliah di perguruan tinggi negeri, apalagi negeri yang favorit.
Mulai dari beasiswa, pertukaran pelajar antar negara, bahkan beasiswa langsung S2 pun banyak tersedia kalau mau mencoba. Beasiswa kuliah S2 itu bisa di dalam dan luar negeri.
Semua dibiayai mulai dari uang kuliah, tempat tinggal, gratis! Bahkan ada beberapa kampus memberikan uang saku bulanan. Hal ini sering didapat dari perguruan tinggi negeri.
Sebenarnya perguruan tinggi swasta pun sudah mulai banyak program seperti ini. Namun demikian, perguruan tinggi negeri memiliki kesempatan yang jauh lebih banyak.
Adakah strategi dalam mencapai tujuan agar tembus perguruan tinggi negeri idaman? Tentu saja ada beberapa hal yang harus kita persiapkan jauh-jauh hari. Agar impian itu menjadi kenyataan.
Berikut 8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Idaman.
Strategi Saya Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Sejak lama saya ingin berbagi tips ini. Bukan untuk memamerkan apa yang pernah saya raih. Saya justru ingin membangun motivasi dan semangat pembaca tulisan ini.
Berbagi bagaimana kegigihan saya dan orangtua mengejar mimpi yang dulu pun saya anggap tak pasti dan tak akan mungkin.
Dengan 8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Idaman ini saya berhasil masuk Universitas Indonesia di Fakultas Hukum, alhamdulillah. Mungkin ada beberapa yang sudah paham, Fakultas Hukum masuk ke dalam jurusan sosial atau di SMA biasanya disebut kelas IPS.
Apakah dulu saya berasal dari kelas IPS? Jawabannya tidak, saat SMA saya berada di kelas IPA. Apa mungkin anak kelas IPA bisa tembus jurusan hukum apalagi di kampus ternama? Alhamdulillah saya sudah membuktikannya, atas izin Allah dan tangis malam orangtua saya.
Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri – Kenali Minat dan Jurusan
Dulu tak pernah terbayang jurusan apa yang akan saya ambil saat ingin mendaftar di perguruan tinggi negeri. Mau jadi dokter? Kayaknya enggak mungkin banget dengan kemampuan otak saya yang pas-pasan. Kemampuan anak IPA bukan, anak IPS juga ga pas (katanya), itulah saya huhu.
Saat mendaftar SPMB/UMPTN/sekarang SBMPTN, pilihan yang saya ambil disebut IPC (Ilmu Pengetahuan Campuran), artinya bisa memilih jurusan IPS dan IPA. Nah, saya langsung atur strategi dan mengambil IPC ini. Daripada saya paksakan masuk jurusan IPA tapi kecil kemungkinannya, lebih baik saya coba juga jurusan IPS. Barangkali ada yang nyantol.
Waktu itu saya memilih jurusan kedokteran gigi di Universitas Indonesia untuk jurusan pertama, kemudian jurusan hukum di Universitas Indonesia untuk pilihan kedua, dan pilihan ketiga jurusan hukum di Universitas Padjajaran. Satu pilihan untuk kelas IPA, sedangkan 2 pilihan lainnya untuk kelas IPS.
Pilihan itu saya pilih dengan semedi cukup lama, serius! Inilah salah satu yang menjadi saya sebelum masuk perguruan tinggi negeri idaman.
Untuk memilih jurusan bukan perkara enteng, salah-salah bisa gagal masuk PTN karena persaingan sangat ketat. Saya sadar untuk pilihan lain di kelas IPA tak akan sanggup saya dapatkan seperti Kedokteran atau MIPA. Ya ampun bisa stress saya membayangkan kalau saya memilih Fisika, Kimia, Matematika atau bahkan Biologi.
Padahal dulu saya suka sekali pelajaran Biologi, tapi untuk dipilih sebagai jurusan kuliah, rasanya tak mungkin. Tak mungkin karena jurusan MIPA masih akan bertemu dengan mata kuliah dasar lainnya seperti Fisika, Kimia, Matematika. Tolong ampuni Tuhan! Otak saya enggak sanggup, hehehe.
Kenapa salah satu pilihan saya kedokteran gigi, itu hanya untuk mengobati rasa penasaran saja. Tetap ingin mencoba kedokteran, niatnya dulu begitu. Ternyata tidak berhasil juga, ya sudah masih ada pilihan lain, saya pikir begitu.
8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Akhirnya saya berhasil tembus masuk perguruan tinggi negeri favorit pilihan nomor 2, yaitu fakultas hukum di Universitas Indonesia, bersyukur, bangga dan enggak nyangka. Nah, ini dia 8 (delapan) strategi saya masuk perguruan tinggi negeri (idaman), cekidot yooo:
1. Kenali Minat Diri
Sebelum memasuki pertarungan ujian masuk perguruan tinggi negeri, tentukan minat apa yang cocok untuk kita. Misal minat agar bisa menyembuhkan orang sakit, pasti ingin menjadi dokter.
Atau bercita-cita ingin menjadi lawyer perusahaan tambang terkenal bertaraf internasional, tentu pilihannya adalah jurusan hukum. Lalu ukur kemampuan diri dengan banyak berlatih. Minat dan program studi ini harus dipikirkan masak-masak.
Jangan sampai salah langkah, karena ketika sudah berkuliah hal-hal sebagaimana di sekolah tidak akan sama. Ritme akan berubah drastis dan menggila.
Tiap mahasiswa sudah dianggap mandiri dan tak akan lagi dituntun oleh guru seperti di sekolah. Mulai dari mata kuliah yang beraneka ragam hingga kedalaman analisa materi serta tugas-tugas yang bisa membuat kita pusing kepala.
Untuk itulah penting sekali mengenali minat dan program studi apa yang cocok dengan diri kita dan karakter kita. Kalian bisa juga melakukan psikotes untuk hal ini. Bisa coba di campus quipper.
2. Perhatikan Program Studi
Buat kalian yang sudah menentukan minat diri. Selanjutnya bisa searching mengenai program studi (prodi) apa saja yang bisa mengakomodir minat diri.
Universitas mana yang memiliki program studi sesuai dengan minat itu. Misalnya minat kita masuk jurusan hukum, maka pilihan program studi ilmu hukum di fakultas hukum.
Enggak ada salahnya juga browsing mata kuliah program studi yang dituju. Saat mengetahui mata kuliah apa saja yang ditawarkan kita jadi tahu kira-kira nanti belajar apa saja bila masuk prodi tersebut.
Program studi ini bisa disearching pada masing-masing universitas. Kalau ada senior atau kakak kelas yang kuliah di sana lebih asik lagi. Kita bisa bertanya tentang apa saja kepada yang sudah lebih dulu berkuliah di sana.
3. Kumpulkan Soal-Soal dan Pelajari
Jaman sekarang kan semuanya serba mudah. Dulu saya mengoleksi soal mulai dari tahun lama sekali hingga tahun terbaru. Fotokopi punya teman bahkan kalau tidak sanggup membeli buku di gramedia saya akan foto halaman demi halaman diam-diam. Lucu kalau ingat lagi.
Sekarang soal bisa dikumpulkan lewat internet, website pun banyak banget pilihannya, pintar-pintar kita saja memilih dan membaca mana yang komplit. Saran saya baca dan berlatih tanpa menyerah karena kadang soal yang sama bisa keluar kembali tanpa perubahan.
Bedah pilihan jawaban. Ini strategi jitu saya. Kalau soal itu jawabannya a, saya tidak akan terlena. Saya akan penasaran dengan pilihan jawaban b, c, d atau e kemudian dianalisa. Siapa tahu pertanyaan berikutnya tipe sama namun jawabannya b atau c dan seterusnya.
4. Ikut Bimbel/Les
Kalau sekiranya orangtua ada uang lebih, bisa ikut bimbel/les. Bimbingan belajar atau bimbel ini merupakan tempat untuk belajar selain di sekolah. Bimbel biasanya akan lebih sering membahas soal-soal. Kita akan terbiasa menjawab soal dari kakak pengajar. Meskipun demikian pembahasan atau materi tetap diberikan.
Nah, di bimbel ini harus kita gali pertanyaan-pertanyaan yang menurut kita sulit di soal-soal ujian. Biasanya kakak-kakak bimbel juga memberikan tips dan trik cara menjawab soal dengan cepat dan sebagainya.
Selain itu bimbel biasanya menyediakan fasilitas try out. Try out ini manfaatnya bagus banget. Karena masuk universitas memakai sistem nilai atau passing grade atau score, dengan try out ini kita bisa melihat berapa nilai kita sebelum masuk ke universitas idaman.
Jadi nilai try out akan menjadi ilustrasi hasil kita nanti ketika ujian masuk perguruan tinggi negeri yang sesungguhnya. Kita bisa melihat nilai apa yang masih kurang. Pelajaran mana yang harus ditingkatkan.
Dulu saya bimbel di Nurul Fikri tepatnya di daerah Palmerah, Jakarta Barat. Rata-rata kakak pengajarnya jebolan UI dan ITB, mantapp memang! Cara berbagi ilmu kakak-kakak di sana patut saya acungkan jempol, sangat mudah dipahami.
5. Perhatikan Potensi Peluang dan Banyaknya Pesaing
Karena sekarang masuk perguruan tinggi negeri dibatasi 2 pilihan kita harus pinter-pinter melihat potensi peluang dan banyaknya pesaing dari jurusan yang akan kita ambil. Dulu saya pernah mendengar ada strategi dengan memilih jurusan jarang peminat hanya demi masuk perguruan tinggi negeri.
Tak ada salahnya juga menurut saya. Toh ia akan belajar adaptasi dengan pilihannya itu. Tapi kalau kita memang minat disuatu jurusan ya fokus saja dan terus berusaha.
Dalam memilih strategi masuk perguruan tinggi negeri idaman, strategi pilihan “yang penting perguruan tinggi negeri” itu melihat bahwa pesaing akan lebih sedikit apabila jurusan yang diambil tidak populer dan tidak terkenal. Artinya jurusan tersebut sedikit pesaing. Ini bisa jadi strategi bagi yang tidak memiliki jiwa bersaing garis ‘keras’.
Ada beberapa jalur masuk perguruan tinggi negeri, sebagai berikut:
a. Jalur SNMPTN
Jalur ini kepanjangannya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dulu disebut juga dengan jalur PMDK (Penelusuran Minat Dan Kemampuan) atau disebut juga jalur undangan. atau tanpa seleksi.
Secara singkat untuk tes SNMPTN ini akan diminta melakukan pendaftaran, submit nilai rapor 5 semester terakhir dan bukti-bukti dokumen prestasi (jika ada). Setelah itu berdoa agar diundang dan dinyatakan lulus jalur SNMPTN ini. Biasanya ini dilakukan sekitar bulan Januari-Februari.
b. Jalur SBMPTN
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ini memiliki perbedaan dengan SNMPTN. Untuk jalur SBMPTN kita tidak perlu melakukan poin-poin yang ada di SNMPTN karena proses yang dilalui SBMPTN ada 2 ujian tertulis yaitu Tes Potensi Akademik (TPS) dan Tes Kemampuan Dasar (TKD). Kalian bisa lihat contoh soal di blog ruang guru misalnya.
c. Jalur Ujian Mandiri
Jalur ini merupakan jalur mandiri. Karena masing-masing universitas itu yang akan melaksanakan tes guna menyaring potensi-potensi muda yang akan masuk ke kampusnya. Masing-masing universitas memiliki aturan dan gaya tes sendiri. Misalnya untuk UI disebut SIMAK UI, UGM disebut UTUL UGM dan sebagainya. Silahkan disearch pada masing-masing universitas yang hendak dipilih ya.
d. Jalur Ujian Masuk Bersama
6. Lokasi Perguruan Tinggi Negeri Idaman
Ini terlihat tidak penting namun penting. Buat yang sangat ingin kuliah di kampus idaman menjadi tidak penting. Bagi mereka sudah masuk perguruan tinggi negeri idaman saja sudah sangat bersyukur.
Hal ini saya masukkan menjadi salah satu strategi persiapan masuk perguruan tinggi negeri karena biasanya lokasi perguruan tinggi negeri jauh dari rumah. Ada yang masih satu pulau bahkan beda pulau. Apakah di lokasi perguruan tinggi negeri tersebut ada sanak saudara.
Selain itu apakah lokasi kampus dekat dengan kost bila terpaksa harus kost. Hal ini pun harus dipikirkan jauh-jauh hari.
7. Kondisi Keuangan
Pada dasarnya hal ini memang sudah menjadi tanggung jawab orangtua. Namun bila kondisi keuangan orangtua sangat sederhana baiknya dibicarakan. Kuliah memang membutuhkan banyak biaya.
Bagi yang tidak mendapatkan beasiswa harus membayar uang kuliah atau uang semesteran. Selain biaya kuliah, biaya transportasi bagi yang tidak kost. Biaya sewa bulanan untuk yang kost.
Biaya makan sehari-hari. Fotokopi materi kuliah, tugas dan lain-lain. Ada baiknya hal inipun dibicarakan dengan orangtua.
8. Perbanyak Ibadah dan Sedekah
Ya bukan berarti mau masuk perguruan tinggi negeri baru ibadah dan sedekah sih ya ini. Maksud saya, saat kita punya hajat atau keinginan lebih yaitu masuk perguruan tinggi negeri tentu usaha biasa harus ditambah menjadi luar biasa.
Tadinya ibadahnya wajib saja, ditambah dengan yang sunnah. Tadinya sedekah saat melewati sumbangan untuk masjid pinggir jalan saja, ditambah lagi, namun tetap semampunya.
Seperti kata pepatah, hasil yang baik tak akan pernah mengkhianati usaha yang gigih. Semakin kita ikhtiar dalam meraih keinginan dan berusaha yang terbaik bukan tidak mungkin Tuhan akan mengabulkannya.
Orangtua sayapun dulu ikut berjuang. Sholat malam dan sedekah juga tak henti dilakukan demi anaknya lulus perguruan tinggi negeri idaman. Alhamdulillah Allah mengabulkan doa mereka.
Akhir Kata dan Penutup
Demikian 8 Strategi Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang sudah membuat saya tembus PTN Favorit. Langkah-langkah tersebut bisa saja bervariasi bergantung masing-masing pribadi.
Pesan saya teruslah yakin dan berusaha, bahwa kegigihan usaha dan doa pasti akan mendapatkan hasil terbaik buat kita.
Selamat Berjuaaangg adik-adik (sadar diri sudah tua)!
Salam sehat dan bahagia
huaaa jadi ingat zaman saya ikut ujian masuk perguruan tinggi negeri untuk jenjang S1.
Salut untuk kisah perjuangannya bisa tembus FH UI. Barakallah. Tipsnya oke banget inik kepakai buat anakku yang 3 tahun lagi kuliah. Sekarang jalurnya banyak ya masuk PTN. Aku dulu cuma 2, PMDK dari nilai rapot dan UMPTN dari jalur tes. Suamiku yang UI anak FE-Akuntansi, jalur UMPTN '92, kalau aku Univ Udayana..Ya Alloh baca ini berasa tua aku jadinya hahaha
Huhuhu baca ini jadi ingat masa-masa 23 tahun lalu
Bela-belain ikut bimbel ini itu demi masuk PT idaman, bahkan sampai ke kota lain
Sekarang enak nih, makin banyak pilihan Bimbel, lagi pula kesempatan kuliah juga makin terbuka lebar
Keren perjuangannya… Tips bermanfaat. Saya share ya
Tipsnya berguna banget nih untuk adik-adik yang ingin masuk perguruan tinggi impiannya. Sukses selalu untuk yang sedang mengejar cita-citanya!
Memang bisa masuk PTN itu bangga, terus jamanku terasa banget karena lebih murah biayanya. Dulu kalau ga kuliah di PTN ga bisa sekolah mungkin, karena swasta mahal sekali.
Point 7 memegang kendali hehe
Karena ada kenalan saya yg trima tanpa test, tp karena ga sanggup biaya, akhirnya batal.
Ada juga sih yang maksa, tp ortunya kasian, anaknya juga kasian, apalagi tidak dpt beasiswa.
Tp tipsnya keren…
Buat adik2 yg br lulus nih tentu berguna
Kalau punya PTN idaman memang harus punya strategi seperti ini ya dan orang tua harus support penuh.
Eh koq salfok, teman saya ada anak Akuntansi UI 92, Mbak Dian. 😁
Keren nih infonya. JAdi inget dulu waktu masuk penguruan tinggi, ALhamdulillah aku pake jalur SNMPTN. Jadi gak merasa bimbel dan tes-tes gitu.
Seruuu ya mb, tapi waktu masih djalanin penuh ketakutan ya pasti apakah bisa masuk atau enggak, alhmdlh yaa mb sehat2 yaa
Alhmdlh mb dian. Sukses jg buat anak mb yaa, anakku jg PR-ku nih mb pengen masukin jg klo bisa lbh baik dari mamanya, ini kaya orang baru nikah trus blom hamil yaa jd PR dtanyain orang-orang. Termasuk ada yang nanya soalnya nanti anaknya masuk mana nih klo mamahnya udah di UI. Walah, meski anak punya jalannya masing-masing tetap kita usaha ya kan mb dian heheheh
Wah anak akutansi beraattt tuh hihi, kantinya enak banget buat nongkrong. Temenku juga ada yang masuk Udayana dulu hihi jurusan komunikasi. Mb ku juga udah tua kok wkwkkwkw tp kan penampakanmu masih muda mb aku iri banget itu wahahhahaha
Iya ya mb dian jaman dulu swasta mahalnya minta ampun, sekarang lebih parah lg mb. Makanya dulu ku gigih banget pengen masuk negeri daripada ga bisa kuliah huks
Iya betul mb, dulu susah ya cari bimbel. Jamanku sih udah mulai agak lumayan bimbelnya. Ya ampun sampai ke kota lain perjuangannya hebat banget masyaAlloh. Makasih mb udah mampir
Alhamdulillah mas, masyaAlloh makasih mas
Betul k, ada beberapa kawan yang minta masukan karena anaknya keukeuh banget pengen masuk PTN favorit, jadi saya teringat ada janji mau nulis tips ini.
Wah keren ga perlu bayar bimbel itu enak banget heheheh sukses k
Betul k, orangtua harus sama-sama berjuang sama anaknya biar makin maksimal.
Betul ka setuju banget. Poin 7 untuk beberapa orang pasti menjadi patokan. Sama juga k seperti kisah kawan saya, dia anaknya pintar tapi karena keadaan ga bisa meneruskan kuliah. Itu pula yang menjadi motivasi saya menulis poin 7 ini. Jadi ingat lagi sama kawan saya juga.
Yups banyak strategi ya kak supaya bisa lolos, jujur aja anakku mau mask SMP jadi mau tak gali dari sekarang minatnya di apa dan pengen kuliah dimana jadi kita sebagai ortu ya usahain untuk biayanya.
Strateginya berguna sekali ini, untuk masuk ke PTN pilih jurusan yang jarang peminatnya juga menjadi peluang bisa masuk ya, tapi kalau tidak sesuai minat mending ga usah ya lebih baik fokus satu yg diminati ya. Apalah aku yg otaknya pas2an ini tak dapat negeri karena milihnya yang banyak banget peminatnya.
Wah ketemu alumni hukum nih, toss… viva justicia,, saya juga hukum, UGM. Btw, kl di Amrik kampus hukum yg femes itu malah swasta ya, Harvard Law School. Bangga banget bisa kul di Harvard. Tiap keluarga yg anaknya ada tembus di Harvard bakalan dipandang banget. Melebihi kebanggaan kelg yg anak2nya masuk kedokteran. tfs Mba Lidya…
Jadi inget deh mbak, aku dulu masuk perguruan tinggi yang pertama aku lihat adalah biayanya. AKu pengen ke Manajemen Informarsi tapi karena mahal aku urungkan niat. Trus masuk ke jurusan yang temanku ada di situ, mengapa? Biar aku bisa pnjam bukunya dan uang masuk di situ murah, huhuhu. Maklum ortuku belum mampu bayar semua uang kuliah dan alhamdulillah aku dapat beasiswa selama kuliah.
Strategi yang mbak tulis inilah yang seharusnya saya lakukan, hehehe. Sayangnya ada pertimbangan lainnya.
Ini strateginya sangat berguna sekali buat calon mahasiswa Mbak, saya dulu juga memilih UI sebagai pilihan pertama, cuma qodarullah saya lulusnya di pilihan kedua, jadi kuliah di kota Padang saja
Wahh sy nyoba Ampe 2 x masukPTN gagal semua..pdhal udah masuk SMA paporit se-Indonesia Raya …keknya lucky S1 sy bkn di PTN ..tp pas S2 balas dendam tak coba test ke PTN yg dulu menolak ku wkwkwk Alhamdulillah di terima..emang harus berstrategi ya kak untuk masuk PTN negeri ini..krna saingannya satu Indonesia ..
Ikut bimbel/les itu terbukti efektif sebenarnya ya kak. Apalagi kalau kita fokus belajarnya. Mau nggak mau kita disuruh ekstra belajar 2 kalian lipat. Tapi pas hasilnya baik semua rasa lelah terobati
Postingan ini sangat bermanfaat bagi adik-adik yang sedang memperjuangkan cita-citanya untuk sampai pada perguruan tinggi impian.
Keren banget perjuanhanya. Tak share buat adik-adik yang lain, boleh, ya?
Saya enggak pernah merasakan SMPTN dan untungnya saya mendapatkan universitas negeri tanpa harus ujian.
Jadi nostalgia nih, Mbak Lidia.
Jadi pas lulus STM, coa daftar kuliah. Terus karena asal ikut saja, malah lulusan STM Elektonika kok daftarnya pertanian hahaha. otomatis tidak lolos.
Dan bagus sekali 8 strateginya ini. Khusus nomor 8, itu bisa diterapkan dalam segala hal. Karena bisa melancarkan segala urusan kita juga.
Terima kasih, Mbak artikelnya. Cocok banget dengan siswa saya nih.
Sangat penting disesuaikan dengan minat kita.
wuaahaa jadi inget belasan tahun lalu kulakukan semuanyaa tapi berujung di pts hihi. tapi alhamdulillah semua ad hikmahnya bisa dpt beasiswa, bahkan lanjut ke s2 di ptn hihi
Btw Mba Lidya angkatan berapa di FHUI nya, saya punya beberapa teman yang dulu kuliahnya di sana. Nice share ya Mbak Lidya ^^
Banyak strategi yang dibutuhkan ya untuk masuk perguruan tinggi negeri. Saya sendiri memang tidak kuliah di negeri. Boleh juga nih nanti diinfoin ke saudara yang berkeinginan kuliah di negeri juga.
Wah semangat mb semoga anak-anak bisa lulus di kampus impian. Bismillah ya mba.
Iya betul mb inna, tapi ada juga lho mb yang memilih strategi itu, paling sedikit peminatnya ternyata sukses orangnya sekarang. Salut ya sama strateginya.
Enggak apa-apa mb inna nanti diteruskan anak-anak aamiin.
Jadi terkenang dulu, hampir 25 tahun yang lalu, saya ikut umptn, ndak lulus, daptar2 pts, semua dengan pilihan jurusan yang diinginkan orangtua saya. Gada yang lulus satupun.
Terakhir saya daptar poltek ITB, saya bilang ke ortu saya, biarkan saya memilih jurusan yang saya suka. Alhamdulilah di setujui. dan Lulus, Alhamdulillah saya kuliah di jurusan yang saya minati.
Wah ga berlaku nih buat aku, aku malah ga demen untuk lanjut kuliah 🙈😅 paling sebel belajar, dipaksa kuliah jadinya berhenti ditengah jalan 🤦♀ *eh jd curcol
Kedelapan strategi ini saling terkait dan gak bisa dipisahkan satu sama lain. Jadi emang 8 poin ini wajib diperhatikan. Hihihi. Contohnya kenali minat, dikaitkan juga dengan program studi pilihan. Nanti lihat lagi kondisi keuangan keluarga, apalah sanggup membiayai kuliah dan hidup anak di luar kota misalnya. Apalagi sekarang biaya kuliah semakin besar. Sudah jauh beda sama biaya kita kuliah era 2000-an dulu. Hehehe
Alhamdulillah ya mbak, dengan penuh perjuangan dan persiapan yang matang, mbak bisa kuliah di salah satu jurusan pilihan.
Tips ini akan saya butuhkan 3 tahun lagi, nih, saat si mbarep sudah akan masuk PTN. Iya, pengen PTN, memang. Kalau dihitung benar, lebih murah daripada PTS.
Kuliah di PTN apalagi favorit memang impian sekali, aku pikir aku 8 strateginya itu diterapkan peluangnya jebolnya pasti besar
Alhamdulillah tahun lalu saya ikuti cara seperti yang tertulis diatas mbak, alhamdulillah diterima di perguruan tinggi yang diinginkan. Semoga artikelnya banyak membantu adik-adik calon mahasiswa kedepannya
penting nih buat adik-adik yang mau lanjut kuliah, kadang hanya mikir maunya aja tanpa cek kemampuan dan daya tampung yang tersedia. apalagi kalau milih jurusannya gara-gara ikut-ikutan, waduh sayang nanti kalau nggak keterima bukan karena nggak mampu, tapi karena salah jurusan. thanks artikelnya mbak
yaampun jadi keinget dulu masa masa berjuang buat sbmptn:') emang butuh kerja keras banget buat pelajari soal soal
Jaman aku dulu, kuliah sesuai jurusan yang diminati itu nomor 2. Yang utama, adalah keterima di PTN .. karena aku dari golongan agak menengah yang nggak pintar. Mau ke swasta nggak ada duit. mau daftar beasiswa tidak mampu ya bukan masyarakat miskin. daftar beasiswa prestasi ya bukan anak yg pintar 😀
Oohh. Dulu lintas bidang ya kak. Dari jurusan ipa waktu sma. Kuliah ambil jurusan ips. Gak pusing kak wwktu tes masuk PT nya