Hujan di Jendela

15 Tips Aman Melakukan Penerbangan di Masa Pandemi Covid-19

15 Tips aman melakukan penerbangan di masa pandemi virus corona

Sudah hampir menuju sembilan bulan sejak Indonesia pertama kali dinyatakan waspada virus corona atau yang sering disingkat dengan covid-19. Kedatangan virus corona ke Indonesia tersebut dimulai dengan terjangkitnya seorang ibu dan anak berdomisili di Depok, Jawa Barat.

Menurut kabar berita yang beredar di televisi nasional, kedua perempuan (ibu dan anak yang masing-masing berusia 64 tahun dan 31 tahun) tersebut tertular dari Warga Negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia.

WN Jepang tersebut terkonfirmasi virus corona setelah meninggalkan Indonesia, tepatnya saat berada di Malaysia–sejak itulah Indonesia mulai waspada corona.

Sejak pandemi virus corona terjadi, Indonesia betul-betul mengalami ujian berjamaah. Hingga salah satunya kegiatan penerbangan ditutup atas himbauan pemerintah.

Akhirnya kini, bepergian menggunakan pesawat sudah kembali dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Untuk itu perlu diketahui bersama mengenai tips aman melakukan penerbangan di masa pandemi virus corona atau covid-19 ini.

Dampak Pandemi Virus Corona Terhadap Kehidupan Masyarakat Jakarta

Tak dapat dipungkiri dampak virus corona nyata dirasakan khususnya bagi warga Jakarta. Pada sekitar akhir bulan Maret sebagian besar perkantoran swasta dan pemerintah di Jakarta telah melakukan perubahan kegiatan kerja.

Work from home (WFH) dan work from office menjadi aturan main bekerja saat ini. Sebagian karyawan diminta untuk piket (WFO) dengan jumlah tidak lebih dari 25% karyawan seluruhnya.

Suasana jalan raya lengang, toko-toko tutup, mall-mall diminta tidak melakukan aktifitas. Kota seakan mati suri–meski tak lama berselang langit berseri.

Dampak pandemi corona terhadap kehidupan masyarakat Jakarta tentu bukan hal yang biasa. Beberapa perusahaan mulai “merumahkan” karyawan, sebagian lain tak segan mem-PHK-kan.

Pedagang kecil hingga pedagang besar mengalami kerugian. Rumah Sakit menjadi tempat yang mulai menakutkan. Jarak untuk sekedar berbincang-bincang pun harus aman.

Belum selesai sampai disitu saja, bepergian menggunakan pesawat harus dilakukan dengan prosedur yang lebih panjang dari biasanya. Untuk itulah, penting sekali memperhatikan tips aman melakukan penerbangan saat pemerintah mulai menyatakan bahwa penerbangan sudah boleh dilakukan.

15 Tips Aman Saat Hendak Terbang di Masa Pandemi Virus Corona

1. Konfirmasi Tujuan Penerbangan

Sebelum melakukan penerbangan di masa pandemi corona atau covid-19, cari tahu bandara tujuan mengenai protokol kesehatan yang harus dipersiapkan.

Cek apakah di bandara tujuan menerapkan rapid test saja atau rapid test dengan swab atau polymerase chain reaction (PCR).

Tidak hanya bandara, apabila hendak melakukan kunjungan ke perusahaan misalnya audit, protokol kesehatan yang diterapkan bisa jadi berbeda dengan bandara. Misal di bandara hanya diwajibkan rapid test sedangkan perusahaan mewajibkan swab atau PCR.

2. Sebelum Rapid Test, Swab Test atau PCR

Sebagai bentuk langkah cepat tanggap menghindari penyebaran covid-19, sebagian besar layanan kesehatan baik itu klinik hingga rumah sakit mulai menerapkan sistem online service.

Sebelum melakukan rapid test, swab test atau PCR, lakukan pendaftaran secara online untuk menghindari antrian atau kerumunan di lokasi pemeriksaan.

Ada pula sistem drive thru yang ditawarkan beberapa rumah sakit di Jakarta, salah satunya Rumah Sakit Pelni yang saya kunjungi.

Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19
Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19
Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19
Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19

3. Rapid Test

Saat ini untuk bandara Internasional Soekarno Hatta sendiri hanya mewajibkan penumpang untuk menyiapkan hasil rapid test.

Untuk rapid test sendiri bisa dilakukan secara mandiri di tempat pelayanan kesehatan yang menyediakan rapid test. Harga kisaran untuk rapid test sudah mulai seragam di rata-rata 150.000,- rupiah.

Hasilnya bisa ditunggu pada hari itu juga. Untuk Rumah Sakit Pelni yang berlokasi di dekat Palmerah Jakarta Barat, saya menunggu hasil rapid test sekitar 20 menit.

15 tips aman melakukan penerbangan di masa pandemi virus corona

4. Swab Test atau PCR

Untuk swab test sendiri, tindakan yang dilakukan berbeda dengan rapid test. Pengambilan cairan pada swab test akan dilakukan di hidung dan tenggorokan.

Ketidaknyamanan akan sangat dirasakan saat dilakukan swab test atau PCR. Namun, menurut kabar test ini setingkat lebih akurat dibanding rapid test.

Harganya pun lebih mahal daripada rapid test. Mulai dari 1.000.000 rupiah untuk hasil 3 hari kemudian hingga seharga 3.000.000,- rupiah untuk hasil 6 jam setelah pemeriksaan.

5. Masker dan/atau Faceshield

Pastikan membawa masker cadangan selain masker yang dipakai selama di bandara. Faceshield menjadi pilihan (optional), namun ada baiknya dibawa dan dipakai untuk lebih melindungi tubuh dari ancaman bahaya corona.

Biasakan mengganti masker kesehatan setelah 4-5 jam agar tetap terjaga kesegaran pernapasan serta menghindari sesak apabila masker kotor.

Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19

6. Tiba 2 Jam Sebelum Terbang

Pada masa pandemi corona, banyak hal yang harus dilakukan di bandara sebelum terbang. Pastikan menyediakan sekitar 2 jam di bandara untuk melakukan protokol kesehatan agar tidak terlambat check in.

Hal ini menjadi salah satu tips aman saat akan melakukan penerbangan ke daerah lainnya. Tentu saja agar terhindar dari paparan virus corona sehingga perjalanan yang dilakukan aman.

7. Validasi Rapid Test atau Swab Test

Setibanya di bandara tanyakan kepada petugas mengenai protokol kesehatan yang harus dilakukan sebelum naik ke dalam pesawat.

Petugas akan mengarahkan untuk menvalidasi hasil rapid test atau hasil swab test oleh petugas medis/kesehatan. Validasi berupa tanda tangan dan stempel.

Hal tersebut dilakukan guna memeriksa dan memastikan bahwa penumpang sudah melakukan rapid test atau swab test dan dinyatakan sehat untuk melakukan penerbangan.

Validasi ini bisa membuat antrian yang sangat panjang. Untuk menghindari kerumunan tersebut ada baiknya mempersiapkan waktu kedatangan di bandara 2-3 jam sebelum keberangkatan.

Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19
Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19

8. Download dan Mengisi e-HAC

Setelah petugas melakukan validasi hasil rapid test atau swab test, kita akan diminta untuk mendownload aplikasi bernama e-HAC atau Indonesia Health Alert Card.

Aplikasi ini berada di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka memonitoring perjalanan penumpang melakukan penerbangan.

E-HAC harus diisi (Baca juga Cara Mengisi Aplikasi e-HAC) dan akan disensor di bandara tujuan. Di dalamnya kita akan mengisi nama, alamat, keluhan dan seterusnya hingga muncul barcode. Barcode ini yang akan di sensor di bandara tujuan.

Sensor barcode e-HAC di bandara tujuan akan menyebabkan antrian, untuk itu sebaiknya diisi pada saat menunggu keberangkatan di ruang tunggu agar setibanya di bandara tujuan barcode sudah siap untuk disensor.

Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19

9. Antrian Sebelum Boarding

Beberapa maskapai penerbangan melakukan pemilahan penumpang yang lebih dulu masuk ke dalam pesawat. Misal untuk nomor kursi 25-30 akan dipersilahkan masuk ke dalam pesawat lebih dulu.

Setelah semua pemilik nomor kursi 25-30 masuk ke dalam pesawat, nomor kursi 31-40 dan seterusnya dipersilahkan masuk.

10. Pengecekan Rapid Test atau Swab Test Sebelum Boarding

Saat penumpang akan memasuki pesawat, hasil rapid test atau swab test yang sudah divalidasi akan dicek kembali oleh petugas maskapai.

Petugas akan meminta kartu identitas berupa KTP, boarding pass, dan validasi hasil rapid test atau swab test.

Pengecekan validasi rapid test atau swab test ini pun dilakukan sebelum memasuki ruang tunggu pesawat.

11. Protokol Penerbangan di Dalam Pesawat

Memasuki ruang pesawat, kita tidak akan melihat lagi seluruh bangku yang terisi penuh. Apabila pesawat memilikiย  dua baris kursi memanjang ke belakang, maka kursi yang akan terisi hanya satu baris kursi ke belakang.

Apabila pesawat memiliki 3 baris kursi memanjang ke belakang, maka baris tengah kursi hingga belakang diwajibkan kosong atau tidak boleh diisi penumpang.

Hal ini dilakukan untuk menjaga jarak aman antar penumpang dalam rangka menghindari penyebaran corona selama penerbangan.

Makanan dan minuman dibungkus dengan rapi. Untuk maskapai Garuda tidak lagi menawarkan pilihan minuman sebagaimana biasanya.

Minuman yan diberikan hanya 2 botol air mineral kemasan—kopi, jus jeruk dan lainnya tidak lagi ditawarkan.

Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19

12. Sosialisasi Pencegahan oleh Air Crew

Sosialisasi mengenai virus corona atau covid-19 juga diberikan oleh air crew baik itu pilot atau pramugari/pramugara di atas pesawat.

Mereka akan memberitahukan agar penumpang mengurangi aktifitas selama berada di pesawat, seperti bolak-balik ke kamar kecil atau berpindah tempat duduk.

Pramugari mengingatkan penumpang agar melaporkan dengan segera apabila setibanya setelah melakukan penerbangan penumpang mengalami batuk, pilek, ataupun demam kepada layanan kesehatan terdekat.

Selain itu, pramugari atau pramugara mengingatkan penumpang mengisi e-HAC untuk discan di bandara tujuan.

13. Jaga Jarak Aman Saat Turun Pesawat

Sebelum turun, para penumpang tetap akan diminta menjaga jarak aman dari penumpang lainnya.

Pengambilan barang di kabin pesawat dilakukan dengan cara bergantian dan tidak berdesak-desakan.ย 

14. Pemeriksaan e-HAC dan Scan Barcode

Setibanya penumpang di bandara tujuan, akan dilakukan pemeriksaan e-HAC melalui aplikasi gawai atau handphone.

Penumpang yang sudah mengisi e-HAC diminta menunjukkan barcode untuk di scan oleh petugas. Selesailah sudah prosedur penerbangan dalam rangka menjalankan protokol kesehatan di bandara guna menghindari penyebaran virus corona.

Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19.jpeg
Tips Aman melakukan penerbangan di masa pandemi covid-19.jpeg

15. Membawa Vitamin dan Obat

Apabila hendak bepergian di masa pandemi corona, sebaiknya pastikan sudah membawa vitamin dan obat-obatan pribadi.

Bawalah beberapa vitamin sebelum melakukan perjalanan jauh. Misalnya vitamin c, imboos untuk tubuh atau suplemen lainnya agar kesehatan kita selalu terjaga dan terhindar dari virus corona.

Kesimpulan Tips Aman Terbang di Masa Pandemi

Pandemi corona memang telah memberikan banyak kesedihan bagi Indonesia. Namun, semangat bangkit dan berjuang bersama melawan virus corona tak boleh menurun.

Kesehatan menjadi sesuatu yang lebih berharga dari sebelumnya. Protokol kesehatan dari hal paling kecil seperti mencuci tangan jadi sering dilakukan setiap orang.

Protokol kesehatan wajib dilakukan juga apabila ingin bepergian dengan pesawat. Tentu ada tips aman untuk hal itu agar kita terhindar dari kesalahan sebelum tiba di bandara.

Tips aman melakukan penerbangan di masa pandemi virus corona atau virus covid-19 ini dialami sendiri oleh penulis, semoga memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Salam sehat dan bahagia.