15 Tips Aman Melakukan Penerbangan di Masa Pandemi Covid-19
Sudah hampir menuju sembilan bulan sejak Indonesia pertama kali dinyatakan waspada virus corona atau yang sering disingkat dengan covid-19. Kedatangan virus corona ke Indonesia tersebut dimulai dengan terjangkitnya seorang ibu dan anak berdomisili di Depok, Jawa Barat.
Menurut kabar berita yang beredar di televisi nasional, kedua perempuan (ibu dan anak yang masing-masing berusia 64 tahun dan 31 tahun) tersebut tertular dari Warga Negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia.
WN Jepang tersebut terkonfirmasi virus corona setelah meninggalkan Indonesia, tepatnya saat berada di Malaysia–sejak itulah Indonesia mulai waspada corona.
Sejak pandemi virus corona terjadi, Indonesia betul-betul mengalami ujian berjamaah. Hingga salah satunya kegiatan penerbangan ditutup atas himbauan pemerintah.
Akhirnya kini, bepergian menggunakan pesawat sudah kembali dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Untuk itu perlu diketahui bersama mengenai tips aman melakukan penerbangan di masa pandemi virus corona atau covid-19 ini.
Dampak Pandemi Virus Corona Terhadap Kehidupan Masyarakat Jakarta
Tak dapat dipungkiri dampak virus corona nyata dirasakan khususnya bagi warga Jakarta. Pada sekitar akhir bulan Maret sebagian besar perkantoran swasta dan pemerintah di Jakarta telah melakukan perubahan kegiatan kerja.
Work from home (WFH) dan work from office menjadi aturan main bekerja saat ini. Sebagian karyawan diminta untuk piket (WFO) dengan jumlah tidak lebih dari 25% karyawan seluruhnya.
Suasana jalan raya lengang, toko-toko tutup, mall-mall diminta tidak melakukan aktifitas. Kota seakan mati suri–meski tak lama berselang langit berseri.
Dampak pandemi corona terhadap kehidupan masyarakat Jakarta tentu bukan hal yang biasa. Beberapa perusahaan mulai “merumahkan” karyawan, sebagian lain tak segan mem-PHK-kan.
Pedagang kecil hingga pedagang besar mengalami kerugian. Rumah Sakit menjadi tempat yang mulai menakutkan. Jarak untuk sekedar berbincang-bincang pun harus aman.
Belum selesai sampai disitu saja, bepergian menggunakan pesawat harus dilakukan dengan prosedur yang lebih panjang dari biasanya. Untuk itulah, penting sekali memperhatikan tips aman melakukan penerbangan saat pemerintah mulai menyatakan bahwa penerbangan sudah boleh dilakukan.
15 Tips Aman Saat Hendak Terbang di Masa Pandemi Virus Corona
1. Konfirmasi Tujuan Penerbangan
Sebelum melakukan penerbangan di masa pandemi corona atau covid-19, cari tahu bandara tujuan mengenai protokol kesehatan yang harus dipersiapkan.
Cek apakah di bandara tujuan menerapkan rapid test saja atau rapid test dengan swab atau polymerase chain reaction (PCR).
Tidak hanya bandara, apabila hendak melakukan kunjungan ke perusahaan misalnya audit, protokol kesehatan yang diterapkan bisa jadi berbeda dengan bandara. Misal di bandara hanya diwajibkan rapid test sedangkan perusahaan mewajibkan swab atau PCR.
2. Sebelum Rapid Test, Swab Test atau PCR
Sebagai bentuk langkah cepat tanggap menghindari penyebaran covid-19, sebagian besar layanan kesehatan baik itu klinik hingga rumah sakit mulai menerapkan sistem online service.
Sebelum melakukan rapid test, swab test atau PCR, lakukan pendaftaran secara online untuk menghindari antrian atau kerumunan di lokasi pemeriksaan.
Ada pula sistem drive thru yang ditawarkan beberapa rumah sakit di Jakarta, salah satunya Rumah Sakit Pelni yang saya kunjungi.
3. Rapid Test
Saat ini untuk bandara Internasional Soekarno Hatta sendiri hanya mewajibkan penumpang untuk menyiapkan hasil rapid test.
Untuk rapid test sendiri bisa dilakukan secara mandiri di tempat pelayanan kesehatan yang menyediakan rapid test. Harga kisaran untuk rapid test sudah mulai seragam di rata-rata 150.000,- rupiah.
Hasilnya bisa ditunggu pada hari itu juga. Untuk Rumah Sakit Pelni yang berlokasi di dekat Palmerah Jakarta Barat, saya menunggu hasil rapid test sekitar 20 menit.
4. Swab Test atau PCR
Untuk swab test sendiri, tindakan yang dilakukan berbeda dengan rapid test. Pengambilan cairan pada swab test akan dilakukan di hidung dan tenggorokan.
Ketidaknyamanan akan sangat dirasakan saat dilakukan swab test atau PCR. Namun, menurut kabar test ini setingkat lebih akurat dibanding rapid test.
Harganya pun lebih mahal daripada rapid test. Mulai dari 1.000.000 rupiah untuk hasil 3 hari kemudian hingga seharga 3.000.000,- rupiah untuk hasil 6 jam setelah pemeriksaan.
5. Masker dan/atau Faceshield
Pastikan membawa masker cadangan selain masker yang dipakai selama di bandara. Faceshield menjadi pilihan (optional), namun ada baiknya dibawa dan dipakai untuk lebih melindungi tubuh dari ancaman bahaya corona.
Biasakan mengganti masker kesehatan setelah 4-5 jam agar tetap terjaga kesegaran pernapasan serta menghindari sesak apabila masker kotor.
6. Tiba 2 Jam Sebelum Terbang
Pada masa pandemi corona, banyak hal yang harus dilakukan di bandara sebelum terbang. Pastikan menyediakan sekitar 2 jam di bandara untuk melakukan protokol kesehatan agar tidak terlambat check in.
Hal ini menjadi salah satu tips aman saat akan melakukan penerbangan ke daerah lainnya. Tentu saja agar terhindar dari paparan virus corona sehingga perjalanan yang dilakukan aman.
7. Validasi Rapid Test atau Swab Test
Setibanya di bandara tanyakan kepada petugas mengenai protokol kesehatan yang harus dilakukan sebelum naik ke dalam pesawat.
Petugas akan mengarahkan untuk menvalidasi hasil rapid test atau hasil swab test oleh petugas medis/kesehatan. Validasi berupa tanda tangan dan stempel.
Hal tersebut dilakukan guna memeriksa dan memastikan bahwa penumpang sudah melakukan rapid test atau swab test dan dinyatakan sehat untuk melakukan penerbangan.
Validasi ini bisa membuat antrian yang sangat panjang. Untuk menghindari kerumunan tersebut ada baiknya mempersiapkan waktu kedatangan di bandara 2-3 jam sebelum keberangkatan.
8. Download dan Mengisi e-HAC
Setelah petugas melakukan validasi hasil rapid test atau swab test, kita akan diminta untuk mendownload aplikasi bernama e-HAC atau Indonesia Health Alert Card.
Aplikasi ini berada di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka memonitoring perjalanan penumpang melakukan penerbangan.
E-HAC harus diisi (Baca juga Cara Mengisi Aplikasi e-HAC) dan akan disensor di bandara tujuan. Di dalamnya kita akan mengisi nama, alamat, keluhan dan seterusnya hingga muncul barcode. Barcode ini yang akan di sensor di bandara tujuan.
Sensor barcode e-HAC di bandara tujuan akan menyebabkan antrian, untuk itu sebaiknya diisi pada saat menunggu keberangkatan di ruang tunggu agar setibanya di bandara tujuan barcode sudah siap untuk disensor.
9. Antrian Sebelum Boarding
Beberapa maskapai penerbangan melakukan pemilahan penumpang yang lebih dulu masuk ke dalam pesawat. Misal untuk nomor kursi 25-30 akan dipersilahkan masuk ke dalam pesawat lebih dulu.
Setelah semua pemilik nomor kursi 25-30 masuk ke dalam pesawat, nomor kursi 31-40 dan seterusnya dipersilahkan masuk.
10. Pengecekan Rapid Test atau Swab Test Sebelum Boarding
Saat penumpang akan memasuki pesawat, hasil rapid test atau swab test yang sudah divalidasi akan dicek kembali oleh petugas maskapai.
Petugas akan meminta kartu identitas berupa KTP, boarding pass, dan validasi hasil rapid test atau swab test.
Pengecekan validasi rapid test atau swab test ini pun dilakukan sebelum memasuki ruang tunggu pesawat.
11. Protokol Penerbangan di Dalam Pesawat
Memasuki ruang pesawat, kita tidak akan melihat lagi seluruh bangku yang terisi penuh. Apabila pesawat memilikiย dua baris kursi memanjang ke belakang, maka kursi yang akan terisi hanya satu baris kursi ke belakang.
Apabila pesawat memiliki 3 baris kursi memanjang ke belakang, maka baris tengah kursi hingga belakang diwajibkan kosong atau tidak boleh diisi penumpang.
Hal ini dilakukan untuk menjaga jarak aman antar penumpang dalam rangka menghindari penyebaran corona selama penerbangan.
Makanan dan minuman dibungkus dengan rapi. Untuk maskapai Garuda tidak lagi menawarkan pilihan minuman sebagaimana biasanya.
Minuman yan diberikan hanya 2 botol air mineral kemasan—kopi, jus jeruk dan lainnya tidak lagi ditawarkan.
12. Sosialisasi Pencegahan oleh Air Crew
Sosialisasi mengenai virus corona atau covid-19 juga diberikan oleh air crew baik itu pilot atau pramugari/pramugara di atas pesawat.
Mereka akan memberitahukan agar penumpang mengurangi aktifitas selama berada di pesawat, seperti bolak-balik ke kamar kecil atau berpindah tempat duduk.
Pramugari mengingatkan penumpang agar melaporkan dengan segera apabila setibanya setelah melakukan penerbangan penumpang mengalami batuk, pilek, ataupun demam kepada layanan kesehatan terdekat.
Selain itu, pramugari atau pramugara mengingatkan penumpang mengisi e-HAC untuk discan di bandara tujuan.
13. Jaga Jarak Aman Saat Turun Pesawat
Sebelum turun, para penumpang tetap akan diminta menjaga jarak aman dari penumpang lainnya.
Pengambilan barang di kabin pesawat dilakukan dengan cara bergantian dan tidak berdesak-desakan.ย
14. Pemeriksaan e-HAC dan Scan Barcode
Setibanya penumpang di bandara tujuan, akan dilakukan pemeriksaan e-HAC melalui aplikasi gawai atau handphone.
Penumpang yang sudah mengisi e-HAC diminta menunjukkan barcode untuk di scan oleh petugas. Selesailah sudah prosedur penerbangan dalam rangka menjalankan protokol kesehatan di bandara guna menghindari penyebaran virus corona.
15. Membawa Vitamin dan Obat
Apabila hendak bepergian di masa pandemi corona, sebaiknya pastikan sudah membawa vitamin dan obat-obatan pribadi.
Bawalah beberapa vitamin sebelum melakukan perjalanan jauh. Misalnya vitamin c, imboos untuk tubuh atau suplemen lainnya agar kesehatan kita selalu terjaga dan terhindar dari virus corona.
Kesimpulan Tips Aman Terbang di Masa Pandemi
Pandemi corona memang telah memberikan banyak kesedihan bagi Indonesia. Namun, semangat bangkit dan berjuang bersama melawan virus corona tak boleh menurun.
Kesehatan menjadi sesuatu yang lebih berharga dari sebelumnya. Protokol kesehatan dari hal paling kecil seperti mencuci tangan jadi sering dilakukan setiap orang.
Protokol kesehatan wajib dilakukan juga apabila ingin bepergian dengan pesawat. Tentu ada tips aman untuk hal itu agar kita terhindar dari kesalahan sebelum tiba di bandara.
Tips aman melakukan penerbangan di masa pandemi virus corona atau virus covid-19 ini dialami sendiri oleh penulis, semoga memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Salam sehat dan bahagia.
Sekarang kalau mau keluar kota harus rapid dan swab test ya mbak? Agak repot ya..jadi mikir berkali2 kalau mau berpergian yang tak urgent2 banget ..hehehe..duh semoga pandemi cepat berlalu deh ya biar kita bebas berpergian kayak dulu
betul mba, sebagian mewajibkan rapid saja, sebagian lainnya bandara mewajibkan dengan swab test juga. aamiin Ya Rabb semoga pandemi virus corona segera lenyap selamanya yaa mb aamiin
semoga pandemi segera berakhir ya mba, jadi mau main2 ga usah parno sendiri dan rempong sama protokol kesehatan yang ribet ๐ soalnya lumayan kan ya merogoh kocek buat swab dan rapid tuh
iya betul mb winda, pandemi ini membuat segalanya makin panjang prosedurnya terlebih bila ingin bepergian jauh. Semoga hilang selamanya aamiin
Uhuy, jadi makin ngerti tips n trick buat flight di masa pandemi ginii. Informatif banget ๐ jdi kangen banget buat flight :’)
Iya beb, kangen terbang sama kamu juga deh uwuw, makacih udah mampir
Thanks mbak, informatif banget. aku sama sekali ga update ttg penerbangan wkwkek..klo bawa bayi gimana ya mbak? Ada protokol yg berbedakah?
Sama-sama mb magda, makasih udah mampir. Untuk bayi sama seperti aturan sebelum pandemi mb. Saya pernah juga melihat penumpang membawa bayi masa pandemi ini, namun bila tidak terlalu mendesak sebaiknya tidak membawa bayi mb, menurut saya. Sehat-sehat yaa
Karena Corona, semuanya jadi sulit ya. Misal mau naik pesawat kayak gini. Kalau sering bolak balik jadi harus keluar dana buat rapid test
betul banget kang, budgetnya jadi nambah yaa, kalau tidak perlu-perlu banget baiknya di rumah saja. Sehat-sehat kang
Saya sempat dengar awalnya ide untuk mengurangi jumlah penumpang dengan memberikan batas berupa kursi kosong sempat diejek tapi untunglah maskapai tetap menerapkan hal ini sekaligus memperhatikan protokol kesehatan. SEmoga kita selalu sehat ya mbak
Oiya kah ? saya tidak dengar sola itu k, tapi benar ternyata sudah diterapkan di beberapa maskapai yang saya naiki si biru dan si hijau hihi
Jika setiap calon penumpang secara sadar menerapkan tips aman bepergian menggunakan pesawat di masa pandemi ini, maka kit bepergian naik pesawat rasanya juga lebih tenang ya mbak, perjalanan pun terasa nyaman
Betul mb nanik, saya pun bukan tidak takut, rasa cemas dan deg-degan selalu ada, tapi mau bagaimana sudah menjadi tugas bismillah hihi
Karena penuh keribetan, akhirnya jdwal traveling dan liburan trpksa saya postpone, pennya nt klo pandemi hilang
Karena Pandemi ini bisnis penerbangan dan segala sesuatunya nyaris lumpuh, syukurlah semua sudah berlalu. Walaupun sekarang mekanismenya lebih ribet tapi setidaknya bisa aman dan nyaman selama penerbangan
Betul mb, mekanisme jadi lebih ribet dan panjang namun tetap harus dijalani demi kesehatan bersama.
Iya k, kalau tidak begitu perlu lebih baik di rumah, karena kita masih belum tahu bagaimana situasi sekarang ini kan. Pantau terus dan semoga nanti bisa liburan yaa k gin.
Tuntutan kerja ya, kak. Ribet-ribet begini pun dilakoni terus hihihi
Tapi emang kudu dilakukan sih segala prokes begini, biar penyebaran covid19 bisa berkurang.
Iya bang, tetap harus jalan karena kerjaannya ngebolang hehehe.
Baca ini aku jadi makin kangen naik pesawat. Tahun 2020 udah hampir berakhir, tapi belum bepergian naik pesawat
Sabar mb nanik, semoga nanti bisa naik pesawat lagi yaa mb
Ternyata banyak juga ya?
15 steps yang kalo cuma dibaca nampak ribet
Padahal ngga karena sesuai protokol
Betul banget k maria, prosedurnya terlihat panjang tapi demi kamu dan aku tetap harus dijalani, eaaa
Sebenernya prosedurnya makin ribet tapi demi keamanan dan kesehatan jadi harus dijalankan ya kak, selama pandemi ini aq belum kemana2 dan udah kangen jalan2 nih
Betul mb fio, memang jadi lebih panjang tapi gpp ya mb, biar kita masing-masing tenang juga.
wah makasih tipsnya ya mbak.
emang klo taat prosedur, meski pandemi , terbang tetap aman ya
Memastikan badan dalam kondisi sehat memang perlu agar tidak membahayakan diri dan orang lain juga, makanya Kuy patuhi protokol kesehatan
Nah ini sangat penting nih mb, jangan sekali-sekali berangkat bahkan bila sedang batuk sekalipun, bisa dilihat orang terus hihi
Sama-sama mb dian, insyaAlloh ya mba dian aamiin
Ribet banget sekarang kalau mau terbang kemana-mana banyak persiapan terlebih kalau bareng keluarga persiapannya harus jauh-jauh hari. Spare time untuk antre di bandara pun kudu lebih lama. Kalau nggak penting males deh.
Terbang kini tak semudah dulu, tapi semua demi keselamatan bersama ya mbak. Dengan mengikuti semua prosedur yang ada, insha Allah terbang jadi aman. Saya pun rapid test dan swab dulu sebelum bepergian, beda-beda biayanya, rapid test bahkan ada yang sampai 275ribu. Gak seragam ๐
semua pointnya sangat penting banget ya mba, terima kasih sudah menulis artikel ini, bermanfaat banget buat saya yang parnoan orangnya jadi dengan tipsnya saya bisa preventif semuanya, dan menjadi lebih tenang. saya save ya mba artikelnya
Panjangnya proses sebelum berangkat ya. Memakan waktu dan biaya. Jadi kalau bukan hal-hal yang maha penting, mending (kalau bisa) ditunda dulu bepergiannya.
Sebaik-baiknya menghindari bencana adalah menjauhi diri dari sumber masalah. Kita mungkin bisa mempersiapkan diri dan bertanggungjawab atas kesehatan diri sendiri, tapi belum tentu orang lain begitu.
Stay safe at home is still the best decision
Semoga pandemi segera berlalu supaya kita bisa traveling dengan bebas tanpa harus dibebani oleh kewajiban-kewajiban administrasi kesehatan.
Selama 2020 ini belum flight kemana-mana hahaha. Tapi mengingat pandemi yang kayaknya masih lama, aku simpenin kak tipsnya. Emang bakal lebih ribet, tapi pastinya lebih aman
MasyaAllah bermanfaat sekali tulisannya kakak,,,apalagi untuk yang sering melakukan perjalanan dengan transportasi udara#salam sehat๐๐๐
mbaaaaak, keren banget header blognya
cocok banget dgn taglinenya hujan di jendela
kayak adem2 gitu aku ngelihatnya
btw makasih ya udah share tipsnya
butuh banget. soalnya kudu wanti2 banget bakal berpapasan dgn orang banyak
intinya harus jaga diri sebaik mungkin
Kalau aku belum pernah melakukan perjalanan jauh selama pandemi ini, karena takut juga hehe
Paling jauh Masih Jabodetabek, tapi dengan adanya protokol kesehatan ini lumayan membuat ku tenang.
Info yg kakak share ini sangat membantu, mungkin kalau aku melakukan perjalanan dengan pesawat aku bakal coba pakai tips ini
Wah aku belum ada rencana buat terbang dulu karena masih parno. Semakin banyak rangkaian yang harus dijalani ya mbak karena ada pemeriksaan rapid. Save dulu tipsnya, siapa tau butuh buat traveling hehe.
Nah ini yang ku cari ulasan tentang tata cara terbang saat pandemi, kebetulan aku ingin ke luar kota dan naik pesawat. Pengennya tuh baca yang detail gini, noted jadi lebih aman sekarang ya mbak.
Tipsnya bagus banget nih mbak, jadi gak perlu takut lagi naik pesawat ya. Biasanya tiap tahun kami pulkam pake pesawat, tapi tahun ini memutuskan pake mobil saja. Ternyata pake pesawat juga bisa aman ya. Asal bisa ikut aturannya, insyaAllah bakal aman ya gak?
MasyaAllah senangnya baca pengalamannya, jadi aku kayak punya ancer ancer buat tes kapankapan. Makasih ya kak, aku mau coba rapid dulu kayaknya
Repot juga ya Uni, tapi kalau Uni Lidia sudah biasa kali ya, soalnya pekerjaan menuntut harus kemana-mana. Saat sekarang ini, kita mesti jaga kesehatan dan patuh pada protokol.
harga tiket pesawat terjangkau nih. dibantu tips aman penerbangan ini pastilah semakin nyaman. Sekilas banyak sih tetek bengeknya tapi demi keselamatan diri maka protokol ini harus dijalankan
Ibuku baru tanggal 26 kemarin mbak ke Lampung, prosedurnya panjang ya. Untung udah nyicil ngisi ehac dari rumah. Jadi tinggal antri buat verifikasi hasil rapid di bandara
Jarak dekat sepertinya hanya butuh rapid test ya mbak, ada teman pulang dari bpn-banjarmasin cuma rapid saja. Tapi tetep saja kadang ciut nyali kalau dengar cerita duduknya nggak pakai jarak duduknya
Banyak juga tahapannya ya mbak, tapi memang ini menyangkut hidup semua orang yang ada di pesawat itu. Hasil rapid test ini bisa dipakai berapa lama mbak? Apakah bisa dipakai di perjalanan pulang?
Bagi orang-orang yang suka main grasak-grusuk mengambil barang bawaan dari kabin, ini jadi ujian kedisiplinan banget, ya. Harus mau tetap duduk di tempatnya, menunggu dengan sabar, sampai tibanya giliran.
Persiapan kemana-mana saat pandemi jadi bertambah, ya. Kalau memang nggak penting sekali, wis di rumah dulu sajalah. Olahraga aja di kebun belakang komplek, hahaha …
Tapi untuk orang-orang tertentu, pastinya informasi ini penting ya karena ada urgensinya untuk melakukan perjalanan. Tujuan bekerja, misalnya.
Makasih mbak informasinya. Memang di masa pandemi melakukan penerbangan beda banget di masa normal yaa. selama ini aku belum pernah naik pesawat lagi. tentu informasi ini akan berguna banget jika suatu saat harus melakukan pergi dengan naik pesawat.
Baru tahu nih wah ternyata infonya sangat membantu banget ini mbak makasih
Semoga pandemi ini segera berakhir yaa Kak jadinya kalo mau kemana-mana gausah khawatir lagi mengingat biaya rapid maupun swab test itu bisa dibilang cukup mahal jugaa
Jadi setiap penerbangan sekarang wajib menunjukkan dokumen rapid/swab ya Mba. Waah makasih informasinya y Mba.
Wawww lengkap banget infonya, Mbak. Terima kasih! Wajib kusimpan supaya bisa dibaca-baca lagi di lain waktu, terutama kalau ada rencana pergi ke luar kota.
Akh terima kasih infonya. Pokoknya perjalanan kemanapun saat ini protokoler kesehatan tetap patuh ya karena dari kita untuk kita semua
Iya dah lama banget pandemi ini, semoga saja cepat berlalu. Aamiin…
Terima kasih infonya ya Kak, dan pandemi ini benar-benar bikin kita belajar untuk selalu menerapkan pola hidup bersih, dan sekarang ke mana pun kita harus patuhi protokol kesehatan menjadi kewajiban.
Namanya tugas ya mau gak mau yaa mba harus on flight deh, yang penting kan kita tetap mematuhi protokol kesehatan ya, cuma memang kalo naik pesawat itu modalnya makin bengkak ya krn wajib swab test
Nah ini yang sedang aku cari, pengen baca review teman-teman yang sudah melakukan penerbangan saat pandemi. Jadi sekarang ini insya Allah lebih aman ya kak kalau ingin melakukan penerbangan.
Wah rinci sekali kak, keren. Kebetulan aku desember mau mudik dulu ke kampung mengunakan transportasi udara jadi sekerang minimal tau apa aja yang boleh dan tidak boleh dilakukan ya kak. Thank you !
Jadi harus jalan lenih awal lagi ke bandara karena ada serangkaian peraturan tambahan di masa pandemi. Tetapi, gak apa-apa demi kesehatan dan keselamatan semua. Memang sebaiknya tetap di rumah aja. Hanya saja untuk sikon tertentu kan mengharuskan keluar rumah juga
terbang di masa pandemi tetep aman yaaaa asal patuh sama protokol kesehatan… cuman waktu buat ke bandara emang kudu jauhhhh lebih awal karena ada rangkaian protokol kesehatan yang harus dijalani
Agak deg2an sih sbnere aku mba, karena dalam waktu dekat ini mau ditugaskan ke pulau seberang untuk beberapa waktu kedepan. Pasti yang perdana dilakukan itu rapid.. dan semoga cukup itu saja.