Melindungi Hutan Menjaga Kehidupan
“Satu per satu ekskavator menjelajah rimba, tanah bergetar sisa pohon bertumbangan.
Seekor Rangkong Gading terbang tanpa arah, kemudian menukik tajam melewati cabang akasia.
Tuk…tii pup…pekiknya geram!
***
Arang hitam sisa api kemarin belum juga padam. Masih terlihat jelas pohon separuh sisa lahapan si jago merah. Makhluk berkepala hitam dan mesin baja sudah merangsek, kembali masuk merampas sisa tempat tinggal sekawanan Bekantan. Matanya nanar menatap tajam.”
Hutan adalah kehidupan. Melindungi hutan sama dengan menjaga sumber kehidupan. Kehidupan di bumi saling kait mengait. Berpilin-pilin bagai kelindan. Manusia membutuhkan manusia lainnya. Manusia juga membutuhkan alam dan lingkungan. Alam dan lingkungan yang ada di hutan menjadi sumber kehidupan penting bagi manusia.
Selain sebagai sumber pangan dan papan, hutan merupakan sumber pengobatan tradisional sebelum ditemukannya obat-obatan dalam berbagai bentuk seperti kapsul, tablet, cair dan sebagainya–yang juga berasal dari tumbuhan di hutan.
Hutan memberikan udara bersih dan sehat bagi manusia, hutan juga membuat suhu bumi sejuk meski matahari sedang terik. Belum selesai sampai disitu, hutan menyimpan kandungan mineral yang sangat banyak, keanekaragaman hayati dan sumber daya alam lainnya.
Pertambahan jumlah manusia dengan luas areal hutan memang tidak akan pernah berbanding lurus. Bertambahnya manusia tentu akan meningkatkan demand pada kesejahteraan hidup. Tolak ukur kesejahteraan masyarakat terkadang dijadikan alasan pembenar pembukaan lahan baru dibidang kehutanan. Alhasil, areal hutan berkurang.
Dengan konsep pembangunan demi kesejahteraan, manusia merangsek menerobos hutan dengan berbagai bentuk perizinan dan pengelolaan hutan. Bukan hanya ekosistem hutan dan keanekaragaman hayati yang hilang, keragamannya pun berubah. Hutan menjadi onggokan pohon-pohon monokultur tanpa ragam. Hutan sebagai sumber kehidupan semakin berkurang.
Kalau sumber kehidupan tak dilindungi, bagaimana kehidupan anak cucu kita nanti?
Permasalahan Perlindungan Hutan Indonesia
Sumber: Felix Aglen Ndaru Prasetya – Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan – KLHK
Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (tetap berlaku sepanjang tidak dihapus atau diganti dalam Undang-Undang Cipta Kerja), menyatakan bahwa:
“hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.”
Maknanya hutan merupakan satu kesatuan ekosistem yang berbeda-beda, keanekaragaman hayati yang kaya, serta sekumpulan pohon-pohon beragam yang tak semua sama.
Sekumpulan pepohonan yang homogen tak dapat lagi disebut hutan. Fungsi dan manfaatnya pun berbeda. Sehingga tak jarang, berakibat pada permasalahan dalam pengelolaannya. Di bawah ini merupakan contoh permasalahan hutan.
Contoh Kejahatan di Bidang Kehutanan
Permasalahan hutan antara lain, pembalakan liar, penjualan satwa yang dilindungi, penggundulan hutan, kebakaran hutan atau lahan dan sebagainya.
Untuk kebakaran hutan itu sendiri ada berbagai modus operandi yang dimainkan oleh investor atau pelaku usaha yang “nakal”.
Salah satu contoh sederhananya seperti ini, apabila investor dibidang perkebunan hendak menambah income dengan membuka lahan, Investor “nakal” akan memutar otak bagaimana membuka lahan dengan prinsip ekonomi, yaitu dengan biaya serendah-rendahnya untuk mendapatkan untung setinggi-tingginya.
Salah satu bentuk pembukaan lahan yang hemat “dikantong”, cepat dan efisien yaitu dibakar (berdasarkan wawancara penulis dengan Profesor Bambang Hero Saharjo, Guru Besar sekaligus ahli kerusakan dan kebakaran hutan dari Institut Pertanian Bogor pada 23 April 2019).
Sebab dengan membakar, biaya membuka lahan menjadi jauh lebih ringan. Alih-alih mendapat untung besar dan menghemat biaya, investor atau pelaku usaha justru harus berhadapan dengan penegakan hukum karena kebakaran.
Membuka lahan dengan cara membakar menjadi salah satu larangan tegas di dalam peraturan perundang-undangan. Sanksi yang dapat diberikan berupa sanksi administratif, perdata bahkan sanksi pidana.
Kerusakan hutan akibat kebakaran inilah sebagai salah satu sebab mengapa perlindungan hutan Indonesia sudah menjadi kewajiban semua pihak. Pemerintah, stakeholder, dan masyarakat wajib bahu-membahu melindungi sumber kehidupannya. Melindungi hutannya. Bukan hanya untuk kita saja, melainkan juga untuk generasi berikutnya.
Sumber: Felix Aglen Ndaru Prasetya – Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan – KLHK
Mampukah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Melindungi Hutan Indonesia?
Salah satu wujud pemerintah melindungi hutan, pada tanggal 5 Oktober 2020, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mensahkan Undang-Undang Cipta Kerja. Kemudian pada tanggal 2 November 2020, Presiden telah menandatangani untuk kemudian resmi menjadi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UUCK).
Gejolak di masyarakat mempertanyakan tentang UUCK tersebut. Polemik dan demo mencuat. UUCK tetap tenang bersedekap.
Lahirnya UUCK diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas bagi masyarakat. Untuk itu dibentuklah UUCK dengan konsep penyusunan Omnibus Law yang mencakup 10 (sepuluh) bidang kebijakan, yaitu:
- Peningkatan Ekosistem Investasi dan Kegiatan Berusaha
- Ketenagakerjaan
- Kemudahan, Pelindungan, serta Pemberdayaan Koperasi dan UMK-M
- Kemudahan Berusaha
- Dukungan Riset dan Inovasi
- Pengadaan Tanah
- Kawasan Ekonomi
- Investasi Pemerintah Pusat dan Percepatan Proyek Strategis Nasional
- Pelaksanaan Administrasi Pemerintah
- Pengenaan Sanksi
UUCK sudah menjadi alas perlindungan hutan Indonesia. Suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, nyatanya produk hukum yang keluar di masa pandemi sedang bergejolak ini telah disahkan pemerintah.
Kesan terburu-buru memang eksplisit terlihat, bahkan pembahasan detik-detik finalnya saat semua orang terlelap.
Berbagai pendapat mencuat, sebagaimana dilansir dari Kertas Kebijakan yang disampaikan para ahli hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dalam Catatan Kritis Terhadap UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, antara lain sebagai berikut:
1. Kehutanan
Dibidang kehutanan para ahli hukum menyatakan bahwa UUCK dibidang kehutanan akan menimbulkan 2 (dua) permasalahan besar yaitu meninggalkan semangat resolusi konflik dan upaya konservasi sumber daya hutan.
2. Lingkungan
Catatan kritis dibidang lingkungan yang pertama, UUCK dianggap mengabaikan prinsip kehati-hatian (precautionary principle), yang digunakan sebagai pedoman utama dalam pemanfaatan SDA dan perlindungan lingkungan. Kedua, konsep perizinan berbasis risiko dituangkan tanpa ada perincian yang detil.
Ketiga, Perubahan definisi tanggung jawab mutlak (strict liability) untuk korporasi yang mengubah orientasi atas prinsip ini sehingga sumir perbedaannya dengan liability based on fault dan berpotensi melemahkan akses masyarakat atas keadilan.
Keempat, reduksi secara signifikan terhadap akses masyarakat untuk berpartisipasi di dalam pengambilan keputusan, misalnya dalam penyusunan AMDAL.
Perlindungan hutan Indonesia kini digantungkan dalam payung hukum UUCK. Namun prinsip pengawasan masyarakat harus tetap diperkuat. Melalui organisasi masyarakat harus tetap bersama-sama saling mengawasi dan mengkritisi apabila dikemudian hari masih saja terjadi pelanggaran dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup khususnya kehutanan.
Sumber: Felix Aglen Ndaru Prasetya – Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan – KLHK
Peran Pemerintah Melindungi dan Menjaga Hutan
Tak dapat dipungkiri, pemerintah memiliki amanah besar yang diemban dipundaknya. Hutan sebagai subjek hukum tak bergerak harus memiliki wakil dari makhluk yang berwujud manusia. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa pemerintah memiliki kewenangan menjaga lingkungan–hutan. Sebab hidup di lingkungan yang sehat merupakan salah satu hak asasi warga negara Indonesia (Pasal 28 huruf H).
Tercatat sejak kurun tahun 2015 hingga 2019 berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, penegakan hukum berupa pemberian sanksi administratif terhadap kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan dan/atau lahan sebesar 1.210 kasus.
Perusahaan yang melakukan pelanggaran diberikan sanksi administrasi untuk kemudian diwajibkan melaksanakan perbaikan–jika tidak ingin sanksi dinaikkan menjadi lebih berat.
Kewajiban tersebut antara lain menghentikan kebakaran hutan dan/atau lahan di luar atau di dalam areal, melengkapi sistem pengendalian dampak kebakaran hutan dan/atau lahan seperti menara api, regu pemadam kebakaran dan sarana prasarana lainnya.
Melalui Surat Keputusan Sanksi Adminisratif tersebutlah, pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berwenang sebagai wakil lingkungan menjaga dan melindungi hutan.
Sumber: Felix Aglen Ndaru Prasetya – Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan – KLHK
Peran Organisasi Lingkungan Melindungi dan Menjaga Hutan
Upaya perlindungan dan pelestarian hutan tidak bisa diemban oleh pemerintah saja. semua pihak harus saling berjibaku demi terwujudnya alam lingkungan yang sehat hingga anak cucu kita.
Keberadaan organisasi lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap upaya perlindungan hutan Indonesia. Fungsi pengawasan yang ada pada organisasi lingkungan mampu memberikan peringatan kepada pemerintah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai wakil hutan yang langsung diamanahkan oleh Undang-Undang.
Organisasi lingkungan ada untuk mengawasi, menganalisis, memantau perubahan lingkungan terhadap penyalahgunaan maupun degradasi. Organisasi lingkungan bisa berupa yayasan, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya.
Organisasi lingkungan memiliki program kerja yang berkaitan dengan upaya perlindungan dan pelestarian lingkungan dan hutan. Biasanya organisasi ini merangkul generasi muda melalui program kerja nyata.
Salah satunya golongan hutan. Golongan hutan merupakan gabungan berbagai organisasi masyarakat bidang lingkungan yang mengajak anak-anak muda Indonesia untuk bangga pada hutannya. Serta mengkampanyekan pentingnya peran generasi muda untuk menjaga hutan.
Sumber: Website Golongan Hutan
Peran Generasi Muda
Dalam Melindungi dan Menjaga Hutan Indonesia
Generasi muda memiliki peran terhadap kemajuan bangsa. Kelak, mereka akan menjadi penerus perubahan. Untuk itulah, generasi muda harus dibekali dengan pendidikan, kepekaan sosial dan rasa peduli lingkungan.
Rasa peduli lingkungan akan membuat mereka peka terhadap isu yang terjadi. Kemudian dengan semangat jiwa di usia muda, mereka turut andil sesuai perannya demi kemajuan bangsa.
Banyak hal dapat dilakukan generasi muda untuk membuat Indonesia lebih baik. Berikut beberapa peran generasi muda dalam hal melindungi dan menjaga hutan Indonesia, antara lain:
Kampanye Digital
Peran media digital sangat besar pengaruhnya di masa kini. Jika dulu berita dan informasi didapat melalui koran, kini hampir semua berita dan informasi beralih ke media digital.
Generasi muda merupakan sasaran pengguna digital yang massive. Tak jarang mereka sering turut serta dalam kampanye digital melindungi dan menjaga hutan.
Mengingat makin besarnya pengaruh media digital, generasi muda diharapkan mampu menyampaikan pesan kebaikan bahwa hutan harus dilestarikan melalui kampanye digital tersebut.
Gaul Green
Pergaulan generasi muda sangat adaptif pada hal-hal yang baru. Gairah muda biasanya membawa generasi mereka menjadi lebih agresif.
Hal itu akan berdampak positif dengan mengajak mereka lebih peka dengan lingkungan.
Bergaul dengan gaya go green contohnya membawa botol minum/sedotan/wadah sendiri ketika berkumpul bersama teman-teman, mengurangi pemakaian tissue dan sebagainya.
Menjadi Bagian dari Organisasi Lingkungan
Turut serta dalam kegiatan atau organisasi lingkungan akan memberikan pengalaman berharga.
Bukan hanya bagi diri sendiri tapi juga berpengaruh pada alam dan lingkungannya.
Dengan masuk ke dalam organisasi lingkungan, generasi muda akan mengejawantahkan mimpi secara nyata melalui program-program yang ada.
Menanam Pohon
Menanam menjadi kegemaran baru di masa pandemi. Agaknya kegiatan ini pun sangat bermanfaat bagi manusia.
Kampanye kaum millenial yang kini gemar menanam dapat memberikan contoh positif bagi generasi muda. Menanam di rumahmu sendiri akan memberikan udara yang sejuk dan segar bagi penghuni rumah.
Menanam pohon artinya menanam kehidupan, kelak anak cucu kita akan menikmati juga apa yang kita tanam.
Karakter Pemimpin Yang Dibutuhkan Hutan Indonesia
Generasi muda akan menjadi pemimpin masa depan. Regenerasi ini harus dipersiapkan sedari dini. Sebab tantangan di depan semakin kompleks dan penuh dengan kejutan. Untuk itulah kaderisasi generasi muda menjadi pemimpin yang memiliki integritas dan pro lingkungan sangat penting.
Pemimpin yang menjadi dambaan bagi yang dipimpin tentu pemimpin yang bisa memberikan teladan yang baik. Pemimpin tersebut dapat mencontohkan tingkah laku dan perbuatan hingga dapat digugu dan ditiru oleh masyarakat yang dipimpinnya.
Pemimpin Indonesia beberapa tahun ke depan akan dibekali dengan segudang pekerjaan rumah tangga yang pelik. Belum lagi selesai program mengentaskan buta huruf dan kemiskinan, kita akan dibuat berjingkat cepat menyelesaikan permasalahan dan perlindungan hutan.
“Leadership and learning are indispensable to each other.”
Indonesia sedang rindu sosok pemimpin yang memperlihatkan bukti kesungguhannya dalam melindungi hutan tropis Indonesia. Hutan dan segala Sumber Daya Alam serta keanekaragaman hayati di dalamnya semakin berkurang–hilang. Namun, optimisme tak boleh sirna. Semangat melindungi hutan yang tersisa harus tetap membara.
Berikut beberapa jenis karakter pemimpin dambaan hutan Indonesia:
Integritas
Pemimpin Indonesia harus memiliki integritas. Integritas ini mencakup banyak hal didalamnya seperti kewibawaan, kejujuran, komitmen, teguh dalam mengemban amanah yang dibebankan kepadanya. Integritas ini sangat diperlukan sebab melindungi hutan harus memiliki komitmen yang kuat.
Visioner
Seorang pemimpin harus memiliki wawasan ke depan, ia mampu melihat dan membayangkan apa yang terjadi di masa depan sehingga mempersiapkan bekal. Permasalahan hutan semakin kompleks, pemimpin yang memiliki karakter visioner akan mampu melihat jauh ke depan terkait isu lingkungan.
Proaktif
Seorang pemimpin tidak boleh bersifat pasif. Sebab tampuk pimpinan membutuhkan peran aktif dirinya dalam menjalankan amanah. Sikap proaktif ini menjadi bukti dari setiap tindakannya menjalankan program nyata bagi banyak orang. Pemimpin yang dirindu oleh hutan adalah pemimpin yang selalu berjuang dan aktif untuk melihat secara nyata permasalahan hutan dan lingkungan.
Teladan
Seorang pemimpin haruslah menjadi teladan bagi semua orang yang dipimpinnya. Ini memang tidak mudah, namun seorang pemimpin harus mampu memberikan contoh kebaikan bagi setiap orang sehingga ia akan menginspirasi banyak orang.
Andai Aku jadi Pemimpin, Apa Yang Aku Lakukan Untuk Indonesia ?
Manusia diciptakan sebagai pemimpin. Pemimpin bagi dirinya sendiri dan atau bagi orang lain. Maka itu manusia disebut sebagai khalifah. Setiap pemimpin tentu akan dimintakan pertanggungjawaban.
Menjadi pemimpin dalam era masa kini tentu tidak mudah. Banyak pekerjaan besar menanti diselesaikan. Kendala dan masalah–meski pasti terpecah–tentu tak bisa dibilang mudah.
Indonesia merupakan negara dengan sistem rule of law. Andai aku menjadi pemimpin, langkah pertama yang aku lakukan tentulah membuat payung hukum bagi perlindungan hutan Indonesia. Sebab tanpa payung hukum yang tegas dan jelas mustahil perlindungan hutan Indonesia akan memberikan dampak signifikan.
Kedua, menemukan sistem pendidikan berkualitas, sesuai dan merata bagi anak bangsa. Mengurangi disparitas (kesenjangan) penerimaan sistem pendidikan dari hulu hingga hilir. Sebab sentralisasi pendidikan masih kental di Indonesia.
Pendidikan merupakan bekal yang tak lekang oleh zaman, pendidikan mampu merubah peradaban bangsa.
Ketiga, jika aku jadi pemimpin, kampanye peduli lingkungan akan ku mulai dari keluarga. Aku akan membekali para perempuan yaitu para ibu agar mendapatkan pengetahuan mumpuni tentang bagaimana pentingnya menjaga lingkungan mulai dari dalam rumah.
Perempuan dibalik kelembutannya, menyimpan kekuatan dan pengaruh besar dalam keluarga. Bukan hanya melahirkan penerus, seorang ibu (selayaknya) selalu menjadi idola dan teladan bagi anak-anaknya. Contoh nyata, kita belajar membuang sampah di tempat sampah pastilah dari ibu.
Dengan demikian, merangkul perempuan dalam kampanye lingkungan akan menciptakan generasi muda yang memiliki integritas termasuk dibidang pemahaman dan kepekaan pentingnya menjaga lingkungan dan hutan.
Hutan diibaratkan seorang ibu yang selalu memberi kebaikan pada anaknya. Selayaknya seorang ibu, hutan selalu memberi manusia segala kekayaan yang terkandung di dalamnya, ia tak pernah pamrih atau meminta. Meski ibu pun bisa murka.
Selain kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati di dalamnya, hutan memberi udara sehat, hutan mengirimkan nyanyian rimba yang syahdu, hutan memberikan suara gemericik air sungai dan air terjun yang menenangkan.
Perlindungan hutan Indonesia bukan hanya perkara wewenang pemerintah saja. Aku, kamu, dan kita semua memiliki tanggung jawab yang sama.
Jangan tunggu anak cucu kita hanya mendengar dongeng tentang indahnya alam Indonesia, jangan tunggu hutan Indonesia hanya bisa dilihat dari foto-foto indah yang tak lagi nyata.
Bergerak mulai dari sekarang, lakukan yang kita bisa atau hutan hanya tinggal cerita. Yuk, lindungi hutan jaga kehidupan!
Hutannya diratakan mesin baja berwarna kelam. Atas nama pembangunan dan kesejahteraan. Reboisasi hanya tinggal slogan dan janji dalam mimpi. Keserakahan mengikis nilai kemanusiaan dan kearifan lokal. Hutan diganti sekumpulan pohon monokultur tanpa ragam.
Rangkong Gading masih berputar-putar. Tak tahu arah pulang. Lubang yang selama ini menjadi tempatnya pulang. Tak bersisa tinggal separuh. Penghuni hutan sedih. Rindu jagat senyap. Rindu hutan rimba. Seperti dulu kala.”
Borneo, 6 Juli 2019 (Puisi “Rindu Jagat Senyap” oleh Lidia Hayaty)
Disclaimer
Artikel ini diikutsertakan dalam I Love Indonesia Blog Competition Tahun 2020 dengan Tema: “Seandainya Aku Menjadi Pemimpin, Apa Yang Akan Aku Lakukan Untuk Indonesia?” Periode 1-30 November 2020, yang diselenggarakan oleh Golongan Hutan dan Blogger Perempuan Network.
Tentu artikel ini masih teramat jauh dari sempurna. Penelitian dan kajian mendalam sangat diperlukan, yang kesemuanya itu tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.
Beberapa foto merupakan dokumentasi pribadi penulis. Gambar dan ilustrasi diolah penulis dan dicantumkan sumbernya.
#Kabarhutanku #GolonganHutan #GolHutXBPN #BlogCompetitionSeries
Sehat dan bahagia selalu – Wassalam
Referensi
golonganhutan.id 2020.
Kertas Kebijakan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada “Catatan Kritis Terhadap UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja”.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 2020.
Lestari hutanku hijaukan bumiku💪💞
aamiin semangaatt jaga hutan
Mari kita sama2 melestarikan hutan kita…..
Inspiratif bangett kak… MasyaAllah. Semoga rimba raya tempat kita bekerja tetap lestari hingga nanti kita tak ada lagi yaa :”) salam rimba, salam lestari..
makasih tita udah mampirr yuk jaga hutan
Mulai dari keluarga ya Lhe.. siyaapp
sama-sama mulai dari keluarga semangaattt jaga hutan
Semangaat bersama jaga hutaann yuk kom
👍👍
makasih mak udah mampir
Jaga Hutan kita dengan segenap cinta
makasih sayang udah mampir, semangaatt jaga hutan
mantap
Saya sedih kl liat kondisi hutan yg makin lama makin berkurang. Margasatwa pun makin tersingkir huhu
Semoga hutan kita makin lestari
iya k sedih banget yaa, harus mulai bergerak dari sekarang yuk
makasih sayang udah mampir, semangaat jaga hutan
Kampanye Gaul green dan menanam pohon harus terus digaungkan ya,supaya tidak terjadi lagi penggundulan hutan. Nanti anak cucu kita bagaimana kalau hutan dah gak ada,pohon2 di hutan itu kan tumbuhnya ratusan tahun,ya kan?
bener mbak, jadi anak cucu kita tetap bisa merasakan gimana hijaunya alam kita ya, kalau semua di tebang dan di jadikan bangunan, sedih banget 🙁
Sedih banget banget yaa winda, apalagi kalau hutan hanya tinggal cerita yaa semoga bisa kita lindungi yaa
Setuju banget mb kampanyekan ke adik-adik Gaul Green yaaa semoga usaha kita ga sia-sia aamiin
Semoga indonesiaku tetap lestari. Bangsa yang mengakui tuhan yang ESA, semoga memiliki tulus cinta terhadap negeri. Semoga pemimpin makin berilmu dan makin neninggi takwanya. Amiinn yra
Aamiin bareng-bareng jagain hutan meski dari sini yaa beb, makasih udah mampir
Jadi pengen pulang kampung nihh… !!
Banyak pepohonan yg indah, udara yg sejuk, segeeerrr dah pokoknya.. ahahah
pulang pulaangggg kampung menanti
Berbuat jahat terhadap hutan berarti berbuat jahat pada berbagai makhluk yang tinggal di dalamnya, baik tumbuhan maupun hewan yang bergantung satu yang lain.
Adakah pemimpin yang akan sungguh-sungguh melindungi hutan dari perbuatan jahat manusia?
Harus tetap yakin bahwa suatu hari pemimpin kita juga akan memihak hutan lestari yaa mb bismillah semangat jaga hutan
Saya sering ga paham pada orang yang hobby tebang pohon
Mereka pikir toh bisa ditanam lagi
Trus selama menunggu pohon tumbuh harus nafas pakai apa
Saya pun sedih banget mb, padahal untuk sampai sebesar itu bukan butuh satuan tahun yaa mb hiks
kita tuh emang harus bergerak loh
secara nyata
nggak cuma teori
mulai dari keluarga: menanam pohon
dikenalkan dengan hutan yang indah dan masalah yang terjadi
lalu bersama-sama melaksanakan solusi
Betul banget mb kalau tidak hutan hanya tinggal cerita astagfirullah jangan sampai
Hutan adalah paru-paru bumi.
Jika berbuat jahat pada hutan, maka manusia yg hidup di sekitarnya bakal menerima akibatnya. Prinsip, ambil secukupnya dari hutan dan kembalikan lagi yg sudah diambil tsb dalam bentuk melestarikannya, maka bumi dan manusia di dalamnya akan baik2 saja.
Semoga hutan yg masih tersisa terjaga keberadaannya.
Setuju mb Salma, hutan banyak sekali manfaatnya bagi manusia jadi wajib banget kita jaga
Sampai sekarang pun, sudah berapa dekade ini, hutan masih belum menjadi prioritas pemerintah. Walau pun saya akui, semakin ke sini semakin ada perbaikan, tapi ya perbaikannya itu gak bisa mengimbangi kerusakan yang kejadiannya juga semakin masif. Perlindungan hutan dimasukin ke dalam poin-poin UU Ciptaker toh, saya baru tahu. Wkwkwk.
Saya sampai hopeless loh. Ah, jangan harap dapat presiden yg bisa tegas soal hutan, even itu presidennya juga alumnus kehutanan. Ups. Hehehe. Jadi ya aksi nyata saja sekarang dari rumah masing-masing. Melindungi hutan bukan berarti harus menanam pohon tok. Hutan itu hulunya, nah kita yg di hilir bisa melakukan jutaan cara supaya hulu kita tetap lestari. Yok yok semangat yok.
Hahahah iya k muthe saya pun kadang heran ini missed dimana yaa, bolongnya tuh dimana, setiap yang janji suka kadang lupa, untuk itu pula harus kita jagain barengan biar inget kalau semua harus mulai bergerak.
MashaAllah. Tulisannya lengkap dan akademis banget Mbak. Temanya juga jarang sekali dibahas oleh para blogger. Sedikit sekali ada yang mau menyentuh soal lingkungan terutama soal hutan di Indonesia. Padahal paru-paru tanah air kita, secara perlahan, sedang mengalami proses “ketiadaan” yang semakin serius.
Semoga dengan tulisan ini mata kita semakin terbuka bahwa sudah sekian banyak hal yang bermunculan tentang hutan yang patut kita perhatikan lebih jauh. Mulai dari pembalakan liar sampai kebakaran hutan. Semua nyatanya harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari keluarga.
Semoga tulisannya menang ya Mbak. Saya turut mendoakan dari jauh.
MasyaAlloh makasih banyak mb Annie yang baik, tulisannya memang diinspirasi dari melihat secara langsung pakai acara nangis juga masyaAlloh.
Betul mb semoga kampanye ini dimulai dari rumah kita dan berlanjut terus yaaa mb demi hutan kita bersama, demi kehidupan kita bersama.
Aamiin Ya Alloh aamiin Ya Rabb makasih mb Annie atas doanya, sukses dan sehat selalu untuk mb Annie sekeluarga yaa
Speechless dengan artikel ini…lengkap sekali. Pencerahan banyak saya dapatkan. Tersadar jika hutan Indonesia butuh kita semua. Karena perlindungan hutan bukan hanya jadi tugas pengambil kebijakan saja. Tapi, kita semua bertanggung jawab akan kelestariannya
Iya mb Dian butuh kita bangett, aku sampai ga bisa berkata-kata juga membayangkannya kalau ingat melihat bekas kebakaran secara langsung. Semoga langkah kecil kita dari keluarga bisa memberikan dan menciptakan generasi yang peka dan peduli lingkungan dan hutan ya mb insyaAlloh
peran pemimpin memang penting sekali untuk melindungi hutan Indonesia. Tapi sebagai masyarakat kita juga harus peduli dan ikut andil dalam melestarikan hutan.
Sangat penting mb, karena kepadanyalah kita menumpukan segala harap, kalau beliau tidak peka dan peduli habislah sudah harapan. Akhirnya masyarakat harus bergerak, NGO, yayasan dan yang peduli lingkungan dan hutan harus bergerak, semua harus mulai dari sekarang.
Antara terluka dan kecewa. Bagai bekantan aku hanya bisa menatap tajam pengrusakan ini. 😭
Bekantan kehilangan rumahnya besok manusia akan kehilangan hutannya, sumber kehidupannya. Jangan tunggu sampai hanya tinggal cerita. Semoga
bacanya berasa lagi paca paper ilmiah hehhe. btw saya pernah tinggal di Kalimantan, saya hampir setiap hari melihat hutan sengaja dibakar untuk diajdikan ladang, bagai buah simalakama memang, kalau mereka tidak melakukan itu mereka tidak akan makan. semoga kedepannya ada solusi yang baik untuk pemasalahan ini. sehatlah hutankum sehat negeriku, semoga kebijakan-kebijakan yang akan disusun menguntungkan semua pihak dan juga melindungi hutan negeriku
Kadang-kadang saya khawatir pada masanya nanti anak-anak hanya mendengar cerita tentang hutan kita. Habis gimana lagi, di mana-mana hutannya sudah gundul, sudah jadi lahan.Semoga lomba blog tentang hutan ini menjadi salah satu sarana untuk dicetuskannya kebijakan yang berpihak pada perlindungan hutan.
Betul itu juga yang saya khawatirkan k Damar, semoga itu tidak terjadi yaa, kalau kita mulai bergerak dan berbuat dari sekarang.
Hehehe panjaaaang ya mb Mei, jadi berasa kuliah hukum lingkungan 3 SKS hihi. Kalimantan banyak yang sebagian sudah jadi hutan monokultur ya mb Mei, harus bergerak kita ini ya mb semangat bergerak.
hutan Indonesia merupakan kekayaan seluruh masyarakat Indonesia, baik yang tinggal di dekat maupun jauh dari hutan,
Karena darinyalah Kita bisa mendapatkan manfaat dari berbagai fungsi hutan. Oleh sebab itu
Semua sebagai masyarakat maupun berbagai sektor dan lapisan punya tanggung jawab yang sama untuk menjaga kelestarian hutan kita
Setuju yaa mb Siti, hutan kita itu sangat kaya, sampai-sampai semua ada di hutan dan itu bermanfaat untuk kita manusia. Tapi manusia yang malah merusaknya, betapa bodohnya kita yaa mb. Semangat mb mulai jaga hutan dari yang kita bisa.
Semoga banyak yang membaca tulisan ini dan terinspirasi untuk lebih menjaga hutan Indonesia
Aamiin Ya Alloh makasih mb Rani semoga langkah kecil yang kita lakukan memiliki arti yang nyata yaa mb
Penegakan hukum terhadap kejahatan lingkungan harus ditindak tegas tanpa tebang pilih..
Jaga lingkungan jaga hutan dan jaga jarak..
Siaapp makasih bang Kiki, semoga kita bisa bergerak selalu melakukan langkah kecil yang nyata yaa bang.
MasyaAllah terimakasih mba, jadi mengingatkan dan selalu menyadarkan akan menjaga hutan adalah tanggung jawab kita semua.
Sama-sama mb, semoga langkah kecil yang kita lakukan dengan memulai dari keluarga di rumah memberikan dampak yang nyata bagi lingkungan kelak yaa mb aamiin.
kesadaran untuk melindungi hutan ini emang kudu terus dibangun dan diwariskan ke generasi muda ya mba, soalnya kalau bukan kita ya siapa lagi yang mau melindungi
Betul banget Bun, harus mulai dari keluarga kecil kita dan sebarkan ke luar rumah, bismillah semoga memberikan dampak nyata aamiin.
Artikelnya lengkap sekali
Saya banyak dapat pelajaran dari sini
Harapanku, semoga artikel ini sampai di para pengambil kebijakan
Agar hutan kita tetap lestari dan menjadi warisan berharga untuk anak cucu kelak
MasyaAlloh makasih banyaakkk yaa k Putu, aamiin Ya Alloh semoga para pemimpin kita kelak membuktikan kesungguhannya menjaga dan melestarikan hutan aamiin.
Aku tuh suka suudzon kalo ada berita kebakaran hutan, beneran kebakaran atau pembakaran krn ada oknum nakal. Apalagi sampe bikin kabut asap. Kan kasian masyarakat yg ga tau apa2 😭
Wajar mb Melissa suujon sayapun begitu kok, dan nyatanya Ahli Kebakaran Hutanpun mengatakan demikian juga seperti kita, yukkk mulai jaga dari keluarga kecil di rumah.
Semua pihak berperan untuk menjaga hutan. Sedih banget kalau musim asap karena pembakaran hutan. Tapi nggak tahu kenapa bebas asap saat pandemi ini di Palembang. Apa mungkin perusahaan yang biasa bakar hutan pada bangkrut ya karena pandemi.
Betul mb, pandemi ini tampaknya hutan adem ayem, ada berita kebakaran sedikit saja kabarnya dibakar masyarakat. Semoga ngga ada lagi kebakaran hutan ya mb Amel.
Data-data dan penelitian yang dicantumkan dalam artikel di atas tentu saja menambah value dari isi artikel. Saya suka dengan artikel di atas, dijelaskan secara runut dan bijaksana.
Dan sebagai pembaca semakin segar dan mengingat kembali akan fungsi hutan bagi kehidupan. Saya sering membayangkan, betapa pentingnya hutan bagi kehidupan, sebagai fungsi ekologis menjaga satwa, penyaring udara kotor/polusi, penyedia oksigen yang baik nan penuh manfaat.
Maka, kesadaran kita untuk menjaga hutan perlu dibangun sejak dini. Terutama anak-anak penting sekali diajak untuk eksplore hutan dan memberikan pengajaran padanya bahwa hidup manusia tergantung juga dengan hutan yang telah ada saat ini.
Sudah kubaca artikel di atas, dan terimakasih ya telah berbagi informasi, sukses selalu ya mbak lidia 🙂
Terima kasih banyaakk mas Wahid, saya speechless banget ini ngga tahu mau bicara apa atas pujiannya, masyaAlloh terima kasih banyak yaa mas Wahid atas apresiasinya pada tulisan yang memang ditulis dalam jangkan waktu lebih dari 2 minggu ini, perenungan dan pendalaman pun saya lalui. Bahkan menangis hihi. Karena kalau sudah bicara hutan suka melow sendiri saya.
Sukses dan sehat juga buat mas Wahid sekeluarga yaa aamiin.
Serius ini Uni Lidia kerja di KLHK? Boleh tahu di mana uni? Di Manggala kah? Saya baca tulisan Uni Lidia seperti lagi ikut kuliah Kebijakan Kehutanan yang jelimet itu. Wkwkwk. Keren banget pembahasannya uni.
Sudah menjadi tugas kita bersama dalam menjaga hutan, buat warisan ke anak cucu kita nantinya. Tapi ya miris masih ada aja hutan yg dibakar seenaknya, bahkan kejadian itu pernah saya saksikan sendiri di depan mata saat merantau dulu
Keistimewaan menjadi pemimpin memang terletak pada kewenangannya membuat kebijakan. Nah tinggal bagaimana keberpihakan kebijakan itu terjadi. Apakah kepada orang-orang “besar”, kepada rakyat “kecil” atau kepada lingkungan? Semoga siapapun pemimpin kita dapat membuat kebijakan dengan adil terutama tentang perlindungan hutan di Indonesia.
Data2 nya akurat sekali mbak ..semoga menang ya ..emang nih hutan Indonesia itu banyak banget permasalhannya..semoga kedepannya ada langkah bijak ya berkaitan dengan masalah kehutanan ini.
padahal hutan ini jadi paru-paru bumi. semua tahu ya mbak, tapi nggak semua orang yang sungguh-sungguh menjaga. semoga muncul kesadaran kita ke arah sana. aamiin
diriku ini hanya bisa berkampanye melalui digital untuk stop pembalakan hutan liar dan juga stop untuk menggunakan galon plastik sekali pakai di sosmed, semoga usahaku ini setidaknya ada berkah dan manfaat untuk anak cucu masa depan kita
Melindungi hutan adalah tanggung jawab kita bersama, karena tidak bisa dipungkiri, bahwa hutan adalah bagian tak terpisahkan dari tatanan kehidupan kita. Maka bila hutan rusak, maka bencana akan hadir menghancurkan kita semua. Semoga kita tidak lagi serakah merusak hutan.
Sedih kalo mendengar cerita tentang hutan akhir-akhir ini. Saya hanya bisa berharap dan berdoa masih ada hutan saat anak-anak saya besar nanti.
Hutan Indonesia menentukan juga hidup manusia tidak hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia, karena hutannya yang menjadi penyumbang O2 kedua terbesar setelah hutan Amazon.
Di kondisi yang sudah sangat urgent seperti sekarang, yang kita perlukan adalah pemimpin yang bisa berperan aktif dalam penyelamatan dan kelestarian hutan. Semoga impian Mbak Lidia bisa terwujud ya.
Mbakku, ini sih super duper lengkap banget loh detail cara kita untuk menjaga hutan, sampe ada campaign gaul greeen segala, warbiasaaaa. Lindungi hutan kita ya mba, selagi masih ada dan salah satu kekayaan negeri kita tercinta loh
Keren baget sih kak, data dan tulisannya super lengkap dan berurutan, Semoga hasilya yang terbaik ya kak. Amiin
Artikelnya lengkap banget. Memang, upaya pelestarian hutan menjadi tanggung jawab semua pihak: pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. Hutan yg terjaga dengan baik akan memberi manfaat besar bagi kehidupan
Kejahatan terhadap hutan ini memang sering terkait dengan kejahatan lainnya ya termasuk korupsi dan pencucian uang. Hmm, ulasannya yang bagus ini… makasih ya Lidia ^^
kmrn sempat menonton investigasi dari statiun berita luar negeri yg membahas bagaimana pembakaran hutan di kalimantan secara “sengaja” dilakukan oleh perusahaan asing, sedih rasanya..hutan yang lebat dengan byk pepohonan digantikan jadi lahan sawit
Betul sekali kak kalau ingat hutan yang dibakar itu,duh…nyeri banget rasanya. Karena nggak hanya hutannya saja yang mati tapi ekosistem di dalamnya…
Temanya menarik banget mbaa. Tentang menjaga hutan, mungkinbkita ga terlalu aware sama pelestraian hutan, karena memang tidak bersinggungan langsung. Namun, jika kita tidak menjaga hutan, efeknya akan dirasakan oleh anak cucu kita nanti yaa.
Alhamdulillah kalau hutan di kampung halamanku masih terjaga dengan baik,karena mencari madu hutan atau pun sayur mayur yang tumbuh di hutan masih sangat mudah ditemukan, tapi beda sama di kota nya,karena hampir semua lahan di buka untuk membangun perumahan.
Dulu kita dijajah Belanda sekarang hutan kita dijajah ekskavator semoga hutan kita pun segera merdeka karena hutan kita merupakan jantung dunia. Semoga lestari hutan Indonesia!
Sekumpulan pepohonan yang homogen tak dapat lagi disebut hutan.
Berarti penyebutan “hutan jati” gitu salah ya mbak. Soalnya kalau lewat daerah madiun, Jawa timur, saya seneng banget melintasi hutan jati di kanan kiri jalan.
Aku masih di tahapan gaul green sih kak. Mencoba bawa wadah maka /minum/sedotan sendiri. Cuma memang karena nggak semua seller paham, akhirnya malah sering ngelanggar huhu. Padahal hal kecil yang kita lakukan benar-benar bisa berdampak untuk kelangsungan kehidupan. Kudu semangat untuk hutan Indonesia!
Saya prihatin banget kalau ada kasus kebakaran hutan. Kadang saya jadi berpikiran buruk, kalau semua itu ada dalangnya. Huhu.
Untuk itu, saya juga turut melestarikan hutan dan menjaga bumi, dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, bawa tumbler sendiri.
Setuju, Mbak. Betapa hutan itu vital banget buat kehidupan manusia. Hidup kita bisa makmur atau sebaliknya justru hancur karena salah menangani hutan. Sudah selayaknya pemimpin di tataran mana pun mengadopsi kepemimpinan yang ramah lingkungan, termasuk hutan. Jangan sampai hutan musnah, dan manusia punah. Terima kasih, mantap!